Laga 2x45 menit, ditambah 2x15 menit, plus babak adu tendangan penalti sukses menguras pikiran dan perasaan para pecinta bola dunia.

Ya, pertandingan ke-64 atau paling puncak antara Argentina melawan Prancis benar-benar membuat penonton (saya rasa seluruh dunia) jantungnya berdegup kencang.

Saat babak pertama berakhir, hasil akhir pertandingan seolah sudah terlihat. Dua gol dari Messi (melalui titik penalti) dan sontekan Angel De Maria sepertinya cukup membuat Argentina menang di laga waktu normal.

Bagaimana tidak, pemain-pemain Prancis yang superior di laga-laga babak penyisihan, 16 besar, 8 besar, bahkan 4 besar tak berkutik. Tak ada satu pun peluang, baik on target maupun off target.

Bahkan, sampai-sampai Pelatih Prancis Didier Deschamps mengganti langsung dua pemain bintangnya saat babak pertama berakhir kurang lima menit. Yaitu, Olivier Giroud dan Ousmane Dembele. Keduanya digantikan Randal Kolo Muani dan Marcus Thuram.

Babak kedua berjalan, situasi tak berubah. Tak ada perlawanan dari Prancis, yang merupakan juara Piala Dunia 2018.

Tapi, sejak ditariknya keluar Angel De Maria pada 25 menit jelang laga berakhir, semuanya berubah. Prancis perlahan mulai menyerang dan menciptakan peluang.

Dan akhirnya, waktu normal menyisakan 10 menit. Kesalahan bek Argentina Otamendi di kotak terlarang membuat Prancis mendapat hadiah penalti. Kylian Mbappe sukses menjadi eksekutor. Gol terjadi menit ke-80.

Semenit kemudian, kembali Mbappe unjuk skill. Gol tendangan volinya hasil kerja sama dengan Thuram membuat seluruh pendukung Argentina syok. Skor 2-2 bertahan hingga 90 menit dan memaksakan babak tambahan waktu.

Di 15 menit pertama, kedua tim sama-sama terlihat bermain lebih hati-hati. Seolah takut kecolongan. Tapi di 15 menit berikutnya, permainan lebih terbuka. Masuknya Martinez semakin membuat serangan Argentina lebih hidup.

Messi kembali membuktikan kualitasnya. Sepakan Martinez yang sempat diblok kiper L’loris dapat dimanfaatkan oleh Messi. Lagi-lagi, Argentina di atas angin.

Tapi, Mbappe seolah tak mau menyerah begitu saja. Tendangan jarak jauhnya dari luar kotak penalti beberapa menit menjelang bubaran mengenai tangan pemain belakang Argentina.

Kembali, wasit menunjuk titik putih. Kembali lagi Mbappe menjadi eksekutor. Dan gol. Skor imbang 3-3 dan bertahan hingga peluit panjang.

Di babak adu tendangan penalti, Argentina lebih beruntung. Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 setelah unggul 4-2 lewat adu penalti.

Setelah Daniel Passarella pada 1978, lalu Diego Armando Maradona tahun 1986, kali ini, tahun 2022 pemain berlabel mega bintang Lionel Messi mewujudkan impiannya. Akhirnya, Stadion Lusail di Doha, Qatar, menjadi saksi “La Pulga” mengangkat trofi.

Pada laga puncak tersebut, jutaan pasang mata di dunia mengakui kehebatan kedua tim.

Saling serang, saling balas gol dan saling pamer kehebatan penjaga gawang kedua tim, ditambah atmosfer stadion yang megah, membuat pertandingan layak disematkan lima bintang.

Sebuah laga penutup yang berkualitas, pertandingan terakhir yang berkelas dan skill-skill pemain yang membuat semuanya berdecak kagum.

Terima kasih Qatar. Selamat menyambut Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko empat tahun mendatang.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022