Pemerintah Kota Kediri meminta instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri serta relawan untuk selalu siaga terhadap berbagai macam potensi bencana yang bisa saja terjadi termasuk erupsi gunung.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Kediri Ferry Djatmiko, di Kediri, Jumat, mengatakan bencana merupakan urusan bersama. Bencana juga tidak pernah diinginkan, untuk itu semua pihak harus selalu waspada.

"Kita tidak pernah menginginkan terjadinya bencana. Namun, tidak bisa menolak jika bencana itu tiba. Yang bisa dilakukan adalah mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Untuk itu, diperlukan sinergi yang baik antar unsur/elemen terkait. Sebab, bencana adalah urusan kita bersama," katanya.

Ia mengatakan, risiko bencana di Kota Kediri tetap saja ada, seperti angin puting beliung hingga ancaman dari erupsi Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut).

"Risiko bencana di Kota Kediri itu rendah, tetapi tidak boleh terlena. Ingat, di timur Kota Kediri berbatasan dengan gunung api aktif yakni Gunung Kelud yang juga perlu diwaspadai," ujar dia.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengungkapkan pihaknya telah menggelar simulasi penanggulangan dampak bencana.

Dengan kegiatan simulasi penanganan bencana ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman anggota TRC PB Kota Kediri dan unsur-unsur terkait lainnya terkait dengan tugas, peran, fungsi masing-masing ketika darurat bencana terjadi di Kota Kediri.

"Kami juga berharap dapat terwujud sinergitas lintas sektor yang terstruktur dalam pelaksanaan penanggulangan bencana di tahap darurat bencana, sehingga meningkat pula ketangguhan serta kesiapsiagaan Kota Kediri dalam menghadapi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Indun.

Indun juga mengatakan, simulasi penanganan bencana ini dilakukan BPBD Kota Kediri sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana multi sektor di Kota Kediri.

"Kami libatkan semua sektor terkait penanganan kebencanaan termasuk masyarakat juga, supaya jika nanti terjadi bencana semua sudah memahami alurnya sehingga penanganan bisa jauh lebih cepat," kata Indun.

Ia juga mengatakan, dalam simulasi penanganan bencana tersebut meliputi uji coba sistem TRC PB Kota Kediri, SOP kaji cepat dan tepat informasi bencana, SOP penyebaran informasi kebencanaan, SOP penetapan status darurat bencana.

Selain itu, juga SOP rantai komunikasi, koordinasi dan komando penanggulangan bencana, SOP penyelamatan dan pertolongan bencana, SOP proses evakuasi bencana, SOP rujukan korban bencana ke rumah sakit rujukan, SOP triase korban bencana, SOP manajemen logistik bencana, dan rencana penanggulangan kedaruratan bencana.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022