Kerja bakti program "Surabaya Bergerak" yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot), membersihkan saluran air tersier melibatkan para remaja di kawasan perkampungan di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu.

"Kami membantu biar cepat kerja baktinya. Iya (mendukung) bagus kegiatan positif karena untuk kampung dan lingkungan kita sendiri," kata salah seorang remaja, Muhammad Saputra saat kegiatan di Jalan Tambak Segaran Wetan I Kota Surabaya, Minggu.

Gerakan sosial yang diinisiasi Pemkot Surabaya bersama unsur pentahelix ini bertujuan untuk memupuk semangat gotong-royong warga dalam menjaga kota. Sifat dari gerakan sosial ini adalah bentuk kesukarelaan dan inisiatif para pemangku wilayah dengan diawali kerja bakti bersama membersihkan lingkungan.

Melalui program tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ingin mengubah paradigma bahwa sebuah kota akan menjadi luar bisa apabila pemerintah dan seluruh elemen dapat berkolaborasi bersama. Seperti halnya dahulu ketika seluruh suku, ras dan agama di Surabaya berjuang dan bergotong-royong dalam merebut kemerdekaan.

Muhammad Saputra, siswa kelas IX SMP Negeri 18 Kota Surabaya yang merupakan warga kampung tersebut, sejak pukul 06.00 WIB sudah hadir membantu warga kampung. Dia bersama teman-temannya mengangkut sampah ranting hingga sedimen (lumpur) saluran air.

Melalui kegiatan "Surabaya Bergerak", Putra panggilan lekatnya, mengatakan, para remaja di kampungnya bisa melakukan kegiatan efektif untuk menjaga kampung dengan melakukan kerja bakti.

"Iya bersama-sama dengan teman-teman untuk menjaga kampung agar tetap bersih," ujar dia.

Ditemui di lokasi yang sama, Ketua RT 04/RW 08 Kelurahan Rangkah, Abdul Rosyid mengatakan, bahwa kegiatan kerja bakti dilakukan oleh warga perempuan dan laki-laki, termasuk Karang Taruna dan remaja kampung di antaranya membersihkan endapan lumpur di selokan air, perantingan, dan pembersihan di lingkungan Pos RT.

"Semua melibatkan warga RT 04 bersatu. Serta, para remaja yang luar biasa, dengan regenerasi untuk menjadi kampung yang lebih baik. Sebab, harus (ada) kegiatan positif, diluar banyak kegiatan yang mungkin kurang berkenan karena belakangan ini banyak kasus-kasus (tawuran), kami bina untuk kegiatan di kampung sendiri," kata Abdul Rosyid.

Di sisi lain, dia mengaku salut dengan Pemkot Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  yang langsung melakukan pengangkutan sampah dari hasil kerja bakti "Surabaya Bergerak".

"Luar biasa, setelah kita kerja bakti, DLH langsung ke sini mengangkut sampah, jadi tidak sampai menumpuk banyak. Saya salut, apalagi dengan pemberian karung (glangsing) dari pemkot itu suatu bantuan yang cukup untuk mengantongi sampah lumpur," kata dia.

Sementara itu di lokasi berbeda lainnya, yakni di Jalan Tambak Dukuh Gang II Kota Surabaya, masyarakat di lingkungan kampung tersebut tengah melakukan aksi kerja bakti "Surabaya Bergerak" dengan membersihkan lumpur di saluran air.

Ketua RT 02/RW 09 Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Syafaati menjelaskan, program kerja bakti "Surabaya Bergerak" disambut dengan antusias warga. Kegiatan kerja tersebut dinilai sangat efektif untuk membersihkan gorong-gorong atau saluran tersier dalam mencegah terjadinya banjir.

"Kami menguatkan gotong-royong di kampung ini, salah satunya melakukan pembersihan gorong-gorong (saluran tersier) untuk mencegah terjadinya banjir. Harapannya dengan kegiatan ini bisa mewujudkan perkampungan sehat, bersih dan bebas banjir," kata dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022