Solo - Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar optimistis pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo pada 9 Juli 2011 bakal berjalan lancar dan sukses.
"Kami mengajak masyarakat Solo dan rakyat Indonesia menyongsong pelaksanaan kongres dengan satu tekad bahwa kongres bisa berjalan lancar," kata Agum Gumelar di sela acara "Solo Berdoa", di Gapura Plaza Sriwedari Solo, Kamis.
Menurut dia, pelaksanaan KLB PSSI itu akan mendapatkan perhatian jutaan rakyat Indonesia dan mereka memusatkan perhatiannya di Kota Solo yang bersejarah ini.
Kota Solo ini, kata dia, yang pada tahun 1930-an menjadi tempat berdirinya PSSI, juga merupakan kota pertama kongres PSSI dilaksanakan dan tempat PON pertama diselenggarakan.
"jadi Kota Solo merupakan kota yang bersejarah," katanya.
Agum menjelaskan, masih hangat diingatan masyarakat tentang peristiwa di Jakarta pada 20 Mei 2011, yang berakhir "deadlock".
Menurut dia, peristiwa tersebut betul-betul sangat menyakitkan dan mengecewakan bangsa Indonesia sehingga Komite Nasional bersama anggotanya menunggu apa yang akan dijatuhkan oleh FIFA kepada Bangsa Indonesia.
Namun, Komite Eksekutif FIFA ternyata pada tanggal 30 Mei 2011 telah memutuskan masih memberi kesempatan Indonesia menyelenggarakan KLB.
"Akan tetapi ada catatannya. Apabila dalam KLB tidak berhasil dilaksanakan dengan baik, otomatis Indonesia akan dikenakan sanksi oleh FIFA," katanya.
"Jika itu terjadi betapa berat persepakbolaan nasional kita. Kita tidak bisa ikut Seagame, tidak bisa bergaul dunia luar soal sepak bola. Tim Persipura yang telah berjuang ke delapan besar juga akan berhenti," katanya.
KLB kali ini, katanya, juga harus menghasilkan keputusan yang direstui Tuhan Yang Maha Esa dan membawa manfaat yang besar ke depan bagi persepakbolaan Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011