Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto memaparkan berbagai upaya mendukung ketahanan pangan di wilayah Jatim yang selama ini dilakukan oleh TNI AD, salah satunya dengan pemanfaatan lahan tidur sebagai lahan produktif dengan menanam komoditas pertanian. 

"Hal ini merupakan program yang dicanangkan oleh Bapak KASAD Jenderal Dudung Abdurrahman," kata Pangdam Mayjen TNI Nurchahyanyo saat menerima audiensi dari jajaran Direksi dan Manajemen PT Amerta Tani Maju (ATM) di Surabaya, Jumat (2/12).

Gayung bersambut, Direksi PT ATM menawarkan solusi jitu dalam mewujudkan ketahanan pangan yang juga menjadi isu global ini. Terutama untuk memperkuat kebutuhan logistik dalam negeri. 

Direktur PT ATM Thiono menjelaskan, sebagai perusahaan pertanian yang fokus pada produksi padi japonica telah melakukan kerja sama atau kolaborasi dengan beberapa Makorem di bawah komando Kodam V/Brawijaya, salah satunya Korem 081/Dhirotsaha Jaya. 

"Bahkan, padi japonica telah memasuki beberapa kali masa panen raya di area persawahan Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Direktur PT ATM Thiono mempresentasikan tentang penanaman padi premium japonica di hadapan Pangdam V/Brawijaya bersama jajarannya. 

Dari hasil pertemuan dan dengar pendapat tersebut, Pangdam V/Brawijaya kemudian menginstruksikan kepada Aster Kodam untuk mensosialisasikan program penanaman padi premium japonica ke seluruh Kodim wilayah Jawa Timur dan sekaligus menanam padi premium japonica sebagai demo plot (demplot). 

VP Sales & Marketing PT ATM Matthew menandaskan PT ATM terus konsisten memasok produksi padi japonica untuk konsumsi dalam negeri agar dinikmati anak bangsa. 

"PT ATM menargetkan luasan lahan tanam padi japonica sebesar 10.000 hektare hingga tahun 2023 mendatang. Sedangkan pada Kuartal IV 2022 ini sudah mencapai 300 hektare," katanya. 

Matthew menyatakan sudah saatnya Indonesia dengan tanah yang subur, serta ilmu pertanian yang melegenda mampu menghasilkan produksi beras japonica yang sehat, lezat, bermutu dan memiliki nilai jual lebih baik, sehingga terbuka lapangan pekerjaan yang luas di sektor pertanian. 

Menurutnya langkah ini sekaligus merupakan upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani. 

"Industri pertanian adalah sektor utama dalam ketahanan pangan nasional. Perkembangan sektor industri pertanian tidak bergantung kepada kondisi pandemi dan/ atau resesi karena merupakan bahan pokok yang akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya. (*)
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022