Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat bahwa pada 2022 tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, sebesar 7,66 persen atau turun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 9,65 persen.

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini dalam jumpa pers secara virtual di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa di wilayah Kota Malang, ada sebanyak 452 ribu orang angkatan kerja, dimana sebanyak 34 ribu orang masuk dalam kategori pengangguran.

"Pengangguran Kota Malang menurun dibanding tahun sebelumnya. Tingkat Pengangguran Terbuka tercatat 7,66 persen pada 2022," kata Erny.

Erny menjelaskan, di Kota Malang tercatat ada sebanyak 717 ribu orang yang masuk dalam kategori penduduk usia kerja. Dari total jumlah tersebut, sebanyak 452 ribu orang merupakan angkatan kerja, sementara 264 ribu lainnya masuk kategori bukan angkatan kerja.

Menurutnya, dari 452 ribu orang yang warga Kota Malang yang masuk dalam kategori angkatan kerja tersebut, sebanyak 418 ribu orang atau 92,34 persen bekerja, sementara sisanya masuk dalam kategori pengangguran.

Pengangguran berdasarkan tingkat pendidikan, paling banyak berasal dari pengangguran terdidik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mencapai 29,17 persen dan diikuti lulusan universitas sebesar 25,18 persen.

"Pada Agustus 2022, terdapat 7-8 orang penganggur pada setiap 100 orang angkatan kerja," ujarnya.

Ia menambahkan, pengangguran terbuka di wilayah Kota Malang tersebut terdiri dari orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan dan tengah mencari pekerjaan. Kemudian, orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan, namun sedang mempersiapkan usaha.

Selain itu, orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan yang disebabkan karena merasa tidak mungkin untuk memiliki pekerjaan, serta orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan namun belum mulai bekerja.

"Untuk profil tenaga kerja di Kota Malang, 52,39 persen merupakan buruh atau karyawan, 26,60 persen berusaha sendiri dan 7,69 berusaha dibantu pekerja tidak tetap, atau pekerja keluarga," ujarnya.

Di wilayah Kota Malang, tercatat sebanyak 44,27 persen dari total jumlah angkatan kerja tersebut bekerja pada sektor formal seperti berusaha dibantu buruh tetap atau karyawan dan sebanyak 55,73 persen pada sektor informal seperti berusaha sendiri, pekerja bebas dan pekerja tak dibayar.

 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022