Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, meminta penyelenggara atau pemilik papan reklame untuk menambah kuatkan konstruksi bangunan reklamenya dalam rangka mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad di Surabaya, Kamis, memastikan, pihaknya sudah dua kali mengirimkan surat kepada penyelenggara atau pemilik papan reklame yang ada di seluruh titik di Kota Surabaya. Surat yang pertama pada 23 September 2022 dan surat kedua pada 28 November 2022.

"Inti dari kedua surat itu sebenarnya sama, yaitu kami meminta mereka untuk melakukan pengawasan, pengecekan ulang, dan perbaikan konstruksi reklame secara rutin. Bahkan, kami juga meminta pemilik reklame itu untuk menambah kekuatan konstruksi bangunan," kata Irvan.

Menurut dia, hal itu harus dilakukan secara rutin karena pemkot tidak ingin ada hal-hal yang dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan di lingkungan sekitar lokasi reklame. Pemkot juga tidak ingin ada reklame roboh yang dapat merugikan orang lain.

"Soalnya akhir-akhir ini sering hujan lebih disertai angin kencang, jadi harus ekstra hati-hati," kata dia.

Irvan juga menjelaskan, berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat 1 huruf f Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Reklame disebutkan bahwa penyelenggara reklame wajib bertanggung jawab penuh atas semua risiko yang ditimbulkan akibat penyelenggaraan reklame tersebut.

Makanya, dia mengirimkan surat kepada penyelenggara atau pemilik reklame untuk mengingatkan kembali supaya bertanggungjawab penuh terhadap reklamenya masing-masing. Sebab, apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan, pemilik reklame itulah yang harus bertanggungjawab penuh.

"Sebelum hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, makanya perlu kami ingatkan mereka, supaya lebih waspada dan menguatkan lagi konstruksi bangunan reklame tersebut," ujar dia.

Selain itu, Irvan juga meminta warga untuk tidak berteduh di bawah papan reklame ketika hujan lebat disertai angin kencang. Sebab, tidak ada yang tahu papan reklame itu akan kokoh atau akan roboh.

"Mohon berteduh di tempat yang aman, sehingga hal-hal yang tidak kami inginkan tidak terjadi di Kota Surabaya ini," kata Irvan.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022