Bojonegoro - Luas tanaman tembakau Virginia Voor Oosgt (VO) dan Jawa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), hingga tutup tanam akhir Juni ini, mencapai 12.594 hektare, lebih luas dibandingkan proyeksi seluas 11.225 hektare. "Kami menganggap akhir Juni, merupakan akhir masa tanam tembakau. Tidak ada toleransi lagi, sebab tembakau yang ditanam setelah ini menghadapi risiko hujan," kata Kepala Usaha Bidang Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Khoirul Insan, Senin. Ia menjelaskan, tanaman tembakau di wilayahnya yang ditanam pada Juli ini, selain menghadapi risiko panen bersamaan dengan hujan, juga kualitas tembakau yang dihasilkan tidak sebagus tanaman tembakau sebelum itu. "Karena itu Juli ini, sudah tidak ideal lagi untuk tanaman tembakau," katanya menegaskan. Menurut dia, berkembangnya luas areal tanaman tembakau hingga melampaui proyeksi, akibat serangan hama wereng yang melanda tanaman padi. Pada musim tanam (MT) II ini, di daerah irigasi teknis, para petani yang takut menanam padi beralih menanam tembakau. Luas tembakau Virginia VO yang diproyeksikan 10.225 hektare, berkembang menjadi seluas 11.152 hektare di 17 kecamatan, di antaranya tertanam di Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Kepohbaru, Baureno, Kanor, Sukosewu juga kecamatan lainnya. Sedangkan tembakau Jawa, yang diproyeksikan seluas 1.000 hektare, berkembang menjadi 1.442 hektare tertanam di 13 kecamatan, di antaranya di Kecamatan Sukosewu, Temayang, Ngasem, Tambakrejo, Ngraho, juga kecamatan lainnya. Ia menuturkan, areal tanaman tembakau Virginia VO dan Jawa tersebut, tertanam baik melalui program Intensifikasi Tembakau Virginia (ITV), juga kemitraan dengan pabrikan dan pengusaha tembakau termasuk swadaya. Tanaman tembakau Virginia VO melalui program ITV Provinsi Jatim seluas 500 hektare dan Pemkab Bojonegoro 950 hektare. Sedangkan program kemitraan dengan PT Gudang Garam seluas 1.600 hektare, lainnya kemitraan dengan sejumlah pabrikan dan pengusaha tembakau. Sementara itu, lanjutnya, tanaman tembakau Virginia VO yang tertanam secara swadaya seluas 7.786 hektere. Untuk tembakau Jawa yang tertanam seluas 1.442 hektare, di antaranya melalui program ITV Provinsi Jatim 100 hektare, pemkab setempat 100 hektare dan PT Gudang Garam 200 hektare. "Semua bibit tembakau hasil penangkaran kami, meliputi jenis Virginia VO dan Jawa," katanya menjelaskan. Khoirul Insan mengatakan, belum bisa menjelaskan apakah produksinya nanti bisa terserap semuanya apabila terjadi kelebihan areal tanaman tembakau. Yang jelas, lanjutnya, pada musim tembakau tahun ini, pabrikan dan pengusaha sangat membutuhkan tembakau. Pertimbangannya, pada musim tembakau tahun lalu, terjadi kegagalan panen akibat anomali cuaca, hujan turun pada musim kemarau, mengakibatkan rusaknya tanaman tembakau.

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011