Petrokimia Gresik menyalurkan sembako, obat-obatan dan bantuan kebutuhan lainnya senilai Rp100 juta untuk korban bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Kamis, mengatakan, beberapa waktu terakhir, Indonesia banyak berduka karena terjadinya bencana di beberapa daerah.
Melalui program "Petrokimia Gresik Peduli & Berbagi" hadir untuk membantu meringankan beban para korban yang diserahkan melalui Posko Cugenang, Rabu (23/11).
"Meskipun wilayah operasional perusahaan berada di Gresik, namun Petrokimia Gresik berempati dengan apa yang dialami oleh saudara kami korban bencana alam di berbagai daerah di tanah air, termasuk untuk saudara-saudara kami yang berada di Cianjur," ujar Dwi Satriyo.
Adapun bantuan yang disalurkan Petrokimia, menurut dia, telah dikoordinasikan dengan Satuan Tugas (Satgas) Bencana BUMN yang diinisiasi oleh Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir.
Rinciannya antara lain beras total 3,8 ton, air mineral 250 dus, mi instan 200 dus, telur 1,8 kuintal, obat-obatan, pamper 100 bal, dan kebutuhan korban bencana lainnya dengan total nilai mencapai Rp100 juta.
"Bantuan ini memang belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan para korban, tapi kami berharap dengan adanya bantuan ini dapat mengurangi beban dan dapat membantu mempercepat pemulihan para korban bencana gempa di Cianjur," katanya.
Sementara untuk penyalurannya, lanjutnya, Petrokimia Gresik bersinergi dengan Pupuk Kujang Cikampek yang juga merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia.
"Kami sebagai bagian dari BUMN harus peduli terhadap lingkungan sekitar, termasuk berkomitmen hadir di tengah masyarakat, seperti di tengah duka yang dialami masyarakat Cianjur. Semoga para korban diberikan kekuatan, dan dapat segera pulih," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dalam siaran pers yang diterima di Surabaya, Kamis, mengatakan, beberapa waktu terakhir, Indonesia banyak berduka karena terjadinya bencana di beberapa daerah.
Melalui program "Petrokimia Gresik Peduli & Berbagi" hadir untuk membantu meringankan beban para korban yang diserahkan melalui Posko Cugenang, Rabu (23/11).
"Meskipun wilayah operasional perusahaan berada di Gresik, namun Petrokimia Gresik berempati dengan apa yang dialami oleh saudara kami korban bencana alam di berbagai daerah di tanah air, termasuk untuk saudara-saudara kami yang berada di Cianjur," ujar Dwi Satriyo.
Adapun bantuan yang disalurkan Petrokimia, menurut dia, telah dikoordinasikan dengan Satuan Tugas (Satgas) Bencana BUMN yang diinisiasi oleh Menteri BUMN Republik Indonesia, Erick Thohir.
Rinciannya antara lain beras total 3,8 ton, air mineral 250 dus, mi instan 200 dus, telur 1,8 kuintal, obat-obatan, pamper 100 bal, dan kebutuhan korban bencana lainnya dengan total nilai mencapai Rp100 juta.
"Bantuan ini memang belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan para korban, tapi kami berharap dengan adanya bantuan ini dapat mengurangi beban dan dapat membantu mempercepat pemulihan para korban bencana gempa di Cianjur," katanya.
Sementara untuk penyalurannya, lanjutnya, Petrokimia Gresik bersinergi dengan Pupuk Kujang Cikampek yang juga merupakan anak perusahaan Pupuk Indonesia.
"Kami sebagai bagian dari BUMN harus peduli terhadap lingkungan sekitar, termasuk berkomitmen hadir di tengah masyarakat, seperti di tengah duka yang dialami masyarakat Cianjur. Semoga para korban diberikan kekuatan, dan dapat segera pulih," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022