Kepolisian Resor (Polres) Malang melakukan pemeriksaan sejumlah saksi terkait kasus perundungan dan penganiayaan terhadap salah satu siswa Sekolah Dasar (SD) berinisial MW, di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana di Kabupaten Malang, Kamis, mengatakan bahwa penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Malang telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang saksi dan tujuh anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).

"Terkait proses hukum yang berjalan, saat ini penyidik Sat Reskrim Polres Malang telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 saksi dan tujuh ABH," kata Kholis.

Kholis menjelaskan, sejumlah saksi tersebut merupakan saksi-saksi dari pihak sekolah termasuk saksi lain yang mengetahui peristiwa perundungan dan penganiayaan MW yang berusia delapan tahun tersebut.

Menurutnya, pemeriksaan terhadap tujuh ABH terkait kasus perundungan tersebut dilakukan dengan mekanisme yang sesuai ketentuan. ABH yang masih duduk di bangku kelas VI SD tersebut diduga merupakan para pelaku perundungan dan penganiayaan terhadap korban.

"Dikategorikan ABH karena status masih di bawah umur dan kategori anak," ujarnya.

Pada kasus itu, Polres Malang juga berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk pendampingan kepada korban maupun ABH. Hal tersebut dilakukan agar proses yang berjalan bisa sesuai prosedur dan tidak ada penyimpangan hak anak yang berhadapan dengan hukum.

"Ada upaya-upaya pendampingan, mediasi, dan nanti melibatkan BAPAS, BP3A, orangtua, wali murid, kepala sekolah, apabila diperlukan dari Diknas dan pihak terkait lain, agar memastikan proses yang kami jalankan ini bisa sesuai prosedur," katanya.

Baca juga: Kondisi siswa SD korban perundungan di Malang mulai membaik

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022