Tiga Putri Kecantikan Swiss yang datang secara khusus ke Kabupaten Tulungagung, ikut memeriahkan parade peragaan busana batik di jalanan Kota Tulungagung, Rabu.
Tampil dengan busana kebaya batik warna emas dan kuning, Miss Universe Switzerland Alia Guindi dan dua Putri Kecantikan Swiss lain tampak anggun dan elegan.
Mereka berjalan penuh percaya diri sambil tangannya terus melambai menyapa penonton yang menyaksikan penampilan modeling internasional dari Benua Biru tersebut.
"Penyelenggaraan 'Tulungagung International Batik Carnival' ini bertujuan untuk mengangkat batik khas Tulungagung agar nantinya bisa 'Go International'," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tulungagung Slamet Sunarto dikonfirmasi usai kegiatan.
Peragaan busana batik luar ruang yang dipusatkan di Titik Nol Kota Tulungagung itu berlangsung meriah.
Tak kurang dari 140 peserta yang mewakili lembaga/kantor pemerintahan, sekolah, sektor swasta hingga perorangan serta klub-klub modeling itu menarik perhatian banyak warga karena masing-masing menampilkan busana batik dengan aksesoris menyolok.
Kehadiran Putri Kecantikan Swiss ke kota kecil di Jatim ini tak lepas dari peran diaspora asal Tulungagung yang sukses meniti karir bidang rancang busana di tingkat internasional.
Menurut Sunarto, kesempatan baik di Hari Jadi ke-817 Kabupaten Tulungagung itu selayaknya dimanfaatkan para pelaku usaha batik di daerahnya untuk memperkenalkan produk-produk mereka di mancanegara.
"Peluangnya sangat besar sekali. Kedatangan Miss Universe Switzerland ini bisa menjadi 'pintu' kita untuk memperkenalkan batik Tulungagung keluar negeri," katanya. (*)
Baca juga: Pemkot Surabaya gencar promosi enam batik khas Kota Pahlawan
Baca juga: "Miss Universe" Swiss lelang batik untuk korban gempa di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Tampil dengan busana kebaya batik warna emas dan kuning, Miss Universe Switzerland Alia Guindi dan dua Putri Kecantikan Swiss lain tampak anggun dan elegan.
Mereka berjalan penuh percaya diri sambil tangannya terus melambai menyapa penonton yang menyaksikan penampilan modeling internasional dari Benua Biru tersebut.
"Penyelenggaraan 'Tulungagung International Batik Carnival' ini bertujuan untuk mengangkat batik khas Tulungagung agar nantinya bisa 'Go International'," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tulungagung Slamet Sunarto dikonfirmasi usai kegiatan.
Peragaan busana batik luar ruang yang dipusatkan di Titik Nol Kota Tulungagung itu berlangsung meriah.
Tak kurang dari 140 peserta yang mewakili lembaga/kantor pemerintahan, sekolah, sektor swasta hingga perorangan serta klub-klub modeling itu menarik perhatian banyak warga karena masing-masing menampilkan busana batik dengan aksesoris menyolok.
Kehadiran Putri Kecantikan Swiss ke kota kecil di Jatim ini tak lepas dari peran diaspora asal Tulungagung yang sukses meniti karir bidang rancang busana di tingkat internasional.
Menurut Sunarto, kesempatan baik di Hari Jadi ke-817 Kabupaten Tulungagung itu selayaknya dimanfaatkan para pelaku usaha batik di daerahnya untuk memperkenalkan produk-produk mereka di mancanegara.
"Peluangnya sangat besar sekali. Kedatangan Miss Universe Switzerland ini bisa menjadi 'pintu' kita untuk memperkenalkan batik Tulungagung keluar negeri," katanya. (*)
Baca juga: Pemkot Surabaya gencar promosi enam batik khas Kota Pahlawan
Baca juga: "Miss Universe" Swiss lelang batik untuk korban gempa di Cianjur
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022