Pemerintah Kota Madiun membagikan sebanyak 8.100 bibit tanaman cabai guna mendukung ketahanan pangan dan menekan laju inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga komoditas tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun Muntoro Danardono mengatakan ribuan bibit tanaman cabai tersebut dibagikan ke masyarakat yang tergabung dalam Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan kelompok tani yang ada di sejumlah kelurahan setempat.
"Yang dari bidang ketahanan pangan ada 8.100 bibit dan mulai dibagikan secara bertahap," ujar Muntoro Danardono di Madiun, Selasa.
Menurut dia, bibit cabai yang disediakan bukan itu saja. Muntoro menyebut masih ada bibit lain yang bersumber dari anggaran BTT dan DID. Penyaluran ditargetkan akhir November nanti. Hal itu karena masih menunggu kesiapan lahan.
"Untuk yang dari anggaran BTT sebagian sudah ditanam di sebelah Rusunawa Kota Madiun sebanyak 5.000 bibit. Sebagian masih menunggu kesiapan lahan," ucap dia.
Muntoro berharap bibit cabai tersebut bisa untuk memunculkan kemandirian pangan di Kota Madiun. Dalam artian, masyarakat bisa memproduksi kebutuhan cabai sendiri ke depannya. Hal itu akan bermanfaat saat harga cabai sedang tinggi.
Seperti diketahui, harga cabai seringkali naik akibat fluktuasi pasar. Kota Madiun memang bergantung kiriman cabai dari daerah lain yang merupakan sentra produksi.
Saat pengiriman terbatas dan permintaan pasar banyak, maka harga cabai seringkali melonjak.
Beberapa waktu lalu, harga cabai tembus hingga Rp50 ribu lebih per Kg. Namun, saat ini sudah mulai turun di kisaran Rp23 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram.
"Seperti arahan Wali Kota Maidi, cabai harus menjadi perhatian karena banyak industri sambal pecel yang bergantung akan cabai ini di Kota Madiun," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Madiun juga telah membagikan 10.000 bibit tanaman cabai kepada warga dan siswa di sekolah-sekolah. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menekan kenaikan harga cabai seiring dengan stok yang melimpah karena gerakan menanam cabai bersama-sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun Muntoro Danardono mengatakan ribuan bibit tanaman cabai tersebut dibagikan ke masyarakat yang tergabung dalam Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan kelompok tani yang ada di sejumlah kelurahan setempat.
"Yang dari bidang ketahanan pangan ada 8.100 bibit dan mulai dibagikan secara bertahap," ujar Muntoro Danardono di Madiun, Selasa.
Menurut dia, bibit cabai yang disediakan bukan itu saja. Muntoro menyebut masih ada bibit lain yang bersumber dari anggaran BTT dan DID. Penyaluran ditargetkan akhir November nanti. Hal itu karena masih menunggu kesiapan lahan.
"Untuk yang dari anggaran BTT sebagian sudah ditanam di sebelah Rusunawa Kota Madiun sebanyak 5.000 bibit. Sebagian masih menunggu kesiapan lahan," ucap dia.
Muntoro berharap bibit cabai tersebut bisa untuk memunculkan kemandirian pangan di Kota Madiun. Dalam artian, masyarakat bisa memproduksi kebutuhan cabai sendiri ke depannya. Hal itu akan bermanfaat saat harga cabai sedang tinggi.
Seperti diketahui, harga cabai seringkali naik akibat fluktuasi pasar. Kota Madiun memang bergantung kiriman cabai dari daerah lain yang merupakan sentra produksi.
Saat pengiriman terbatas dan permintaan pasar banyak, maka harga cabai seringkali melonjak.
Beberapa waktu lalu, harga cabai tembus hingga Rp50 ribu lebih per Kg. Namun, saat ini sudah mulai turun di kisaran Rp23 ribu sampai Rp30 ribu per kilogram.
"Seperti arahan Wali Kota Maidi, cabai harus menjadi perhatian karena banyak industri sambal pecel yang bergantung akan cabai ini di Kota Madiun," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Madiun juga telah membagikan 10.000 bibit tanaman cabai kepada warga dan siswa di sekolah-sekolah. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat menekan kenaikan harga cabai seiring dengan stok yang melimpah karena gerakan menanam cabai bersama-sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022