Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI Widodo Ekatjahjana mengatakan petugas akan mendatangi langsung delegasi G20 yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan pesawat pribadi.
"Khusus pejabat yang membawa pesawat pribadi, petugas akan mendatangi terminal menggunakan alat keimigrasian khusus (mobile unit)," kata Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Widodo Ekatjahjana melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hingga saat ini, kata dia, terkonfirmasi delapan menteri menggunakan pesawat pribadi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Pulau Dewata.
Baca juga: Indonesia dan Turki perkuat kerja sama riset dan inovasi di KTT G20
Secara umum, Direktorat Jenderal Imigrasi membuka layanan pemeriksaan keimigrasian khusus bagi kepala negara dan pimpinan tinggi setingkat menteri yang menghadiri KTT G20.
Pelayanan jalur VVIP diberikan untuk kepala negara, sedangkan para menteri diperkenankan masuk lewat jalur VIP dengan bantuan narahubung dari kedutaan masing-masing serta panitia penyelenggara G20.
"Petugas imigrasi siaga 24 jam bekerja secara sif sesuai dengan jadwal kedatangan para kepala negara serta seluruh menteri atau pejabat setingkat menteri delegasi G20," ujarnya.
Widodo mengatakan bahwa imigrasi menyiagakan 44 petugas untuk menyelesaikan pemeriksaan keimigrasian khusus di VVIP dan VIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Ia berpesan kepada delegasi G20 yang menggunakan Visa on Arrival (VoA) bisa tinggal lebih lama di Indonesia dengan cara memperpanjang izin tinggal keimigrasian di kantor imigrasi terdekat.
"Untuk delegasi pendamping G20 yang ingin extend di Bali, saya sudah perintahkan agar jajaran imigrasi di Bali memberikan layanan khusus dan terbaik," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Khusus pejabat yang membawa pesawat pribadi, petugas akan mendatangi terminal menggunakan alat keimigrasian khusus (mobile unit)," kata Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham Widodo Ekatjahjana melalui keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Hingga saat ini, kata dia, terkonfirmasi delapan menteri menggunakan pesawat pribadi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Pulau Dewata.
Baca juga: Indonesia dan Turki perkuat kerja sama riset dan inovasi di KTT G20
Secara umum, Direktorat Jenderal Imigrasi membuka layanan pemeriksaan keimigrasian khusus bagi kepala negara dan pimpinan tinggi setingkat menteri yang menghadiri KTT G20.
Pelayanan jalur VVIP diberikan untuk kepala negara, sedangkan para menteri diperkenankan masuk lewat jalur VIP dengan bantuan narahubung dari kedutaan masing-masing serta panitia penyelenggara G20.
"Petugas imigrasi siaga 24 jam bekerja secara sif sesuai dengan jadwal kedatangan para kepala negara serta seluruh menteri atau pejabat setingkat menteri delegasi G20," ujarnya.
Widodo mengatakan bahwa imigrasi menyiagakan 44 petugas untuk menyelesaikan pemeriksaan keimigrasian khusus di VVIP dan VIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Ia berpesan kepada delegasi G20 yang menggunakan Visa on Arrival (VoA) bisa tinggal lebih lama di Indonesia dengan cara memperpanjang izin tinggal keimigrasian di kantor imigrasi terdekat.
"Untuk delegasi pendamping G20 yang ingin extend di Bali, saya sudah perintahkan agar jajaran imigrasi di Bali memberikan layanan khusus dan terbaik," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022