Petenis Prancis Caroline Garcia mencetak kemenangan terbesar dalam kariernya dengan mengalahkan dua set langsung Aryna Sabalenka untuk memenangi WTA Finals akhir musim, Senin waktu setempat atau Selasa waktu Indonesia Barat.

Garcia mengandalkan permainan servis yang luar biasa untuk mengalahkan lawannya dari Belarus 7-6(7/4), 6-4 di Fort Worth, Texas.

Petenis berusia 29 tahun dari Lyon itu menjadi petenis Prancis kedua yang memenangi gelar WTA setelah Amelie Mauresmo pada 2005.

"Ini tentunya membawa kebahagiaan besar," kata Garcia, seperti disiarkan AFP, Selasa.

"Final yang gila, banyak intensitas di setiap poin. Sangat bangga dengan pekerjaan yang kami lakukan sepanjang tahun. Itu adalah pertandingan yang hebat – saya benar-benar melakukannya. Saya sangat senang memenangi gelar terbesar saya."

Unggulan keenam Garcia mengambil inisiatif pada tie-break set pertama setelah keduanya bertahan untuk menyamakan kedudukan menjadi 6-6.

Hebatnya, tidak ada yang kebobolan break point selama set pertama.

Namun, pertanyaan siapa yang akan lengah terlebih dahulu terjawab saat ketenangan unggulan ketujuh Sabalenka tiba-tiba terusik.

Pukulan backhand Sabalenka yang bersarang ke net memberi Garcia keunggulan 4/2 pada tie-break.

Pada poin berikutnya, Sabalenka melakukan kesalahan ganda untuk memberi petenis Prancis itu keunggulan 5/2.

Garcia membawa empat set poin dengan ace untuk memimpin 6/2.

Meskipun Sabalenka bangkit untuk memenangi dua poin berikutnya, dia kembali melakukan kesalahan ganda untuk menyerahkan set tersebut kepada Garcia.

Sabalenka yang terguncang mendapat masalah di awal set kedua. Dia mengalami break pada gim pertama setelah Garcia mencetak tembakan penentu kemenangan.

Garcia tampaknya tidak pernah menyerah untuk mengambil inisiatif, bertahan selama sisa set sebelum melakukan servis untuk pertandingan pada kedudukan 5-4.

 

Pewarta: Arindra Meodia

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022