Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memastikan jaminan pendidikan gratis kepada anak-anak korban tanah longsor di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Minggu (23/10).

"Pemberian beasiswa pendidikan ini sesuai dengan arahan dan perintah yang diberikan Menteri Sosial saat berkunjung ke Tulungagung, beberapa waktu lalu," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di Tulungagung, Selasa.

Ia tidak merinci besaran dan ragam beasiswa dimaksud. Maryoto mengatakan, saat ini pihaknya sebatas melakukan pendataan untuk selanjutnya dilaporkan ke Kemensos.

"Kami disuruh mendata anak korban longsor, dan sudah kami kirimkan ke Kementerian Sosial,” kata Maryoto.

Data sementara, jumlah anak usia sekolah dari korban tanah longsor di Nyawangan, Tulungagung ada tiga orang.

Verifikasi data secepatnya dilakukan oleh pihak Kementerian Sosial, dan hasil evaluasinya ditindaklanjuti dengan pemberian paket beasiswa yang telah dipersiapkan.

Bencana tanah longsor terjadi pada Minggu (23/10) sore. Saat itu, sejumlah warga kerja bakti membersihkan material tanah yang longsor dan menutup jalan agar akses desa dapat digunakan lagi.

Namun naas, saat kerja bakti hampir usai dan sebagian warga sudah ada yang pulang, longsor susulan terjadi dan menimpa beberapa orang di bawahnya. Tiga warga Desa Nyawangan meninggal, satu orang luka berat dan satu orang lainnya luka ringan.

Beberapa korban meninggal dunia merupakan kepala keluarga yang meninggalkan anak-anaknya, baik anak usia balita, maupun usia sekolah.

Mensos pun menyerahkan lima paket perlengkapan sekolah, lima paket perlengkapan shalat dan lima paket sembako.

Mensos menyerahkan santunan kepada 3 ahli waris korban meninggal dunia masing-masing Rp15 juta, luka berat Rp5 juta dan luka ringan Rp2 juta.

Penyerahan bantuan ini dihadiri oleh Bupati Tulungagung, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung dan Kepala Desa Nyawangan. 
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022