Ketua Komite Komunikasi Digital (KKD) Jawa Timur Arif Rahman menyebut rendahnya literasi masyarakat dalam bermedia sosial bisa menimbulkan kriminalitas berbasis digital. 

Arif di Surabaya, Rabu, mengatakan sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan seorang pengguna aktif media sosial, hanya hal itu tidak dibarengi dengan literasi. 

"Rendahnya literasi masyarakat dalam bermedia sangat rentan menimbulkan gesekan bahkan kriminalitas berbasis digital," ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) Kajian Transformasi Digital pada Fasilitas Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di Wilayah 3T.

Fenomena tersebut menjadi ancaman yang cukup serius, sehingga diperlukan sebuah edukasi ke masyarakat. 

"Makanya kalau komentar tak ada etika, tidak santun. Kemudian apa yang dituliskan banyak yang bikin tidak nyaman. Secara logika berpikir juga tidak masuk karena rendah sekali literasinya," tambahnya. 

Arif yang juga Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jatim itu menambahkan bahwa dengan rendahnya literasi masyarakat tersebut, maka menjadi rentan terjadinya kriminal berbasis digital.

"Literasinya rendah, informasi yang beredar juga sangat banyak, maka rawan menimbulkan kriminal berbasis digital," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Pusat Kajian Komunikasi (Puskakom) Surabaya Suko Widodo menjelaskan FGD ini dalam rangka melakukan riset dan kajian transformasi digital pada fasilitas infrastruktur TIK BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika di wilayah Tertinggal. Terdepan dan Terluar (3T).

"Diskusi ini membahas wilayah 3T. Diadakan dua seri, di Sorong, Papua Barat dan Surabaya. Kami ingin mendapatkan gambaran dari daerah lain dan mendapatkan rekomendasi atau usulan," katanya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022