Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengapresiasi transformasi pelayanan publik yang dilakukan desa-desa di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, karena dinilai mampu memberikan pelayanan dengan memanfaatkan digitalisasi.
"Terus terang saya kagum dengan desa ini (Sukojati). Bagaimana pemerintahan desa mampu melakukan transformasi pelayanan menuju digitalisasi," ujar Pelaksana Tugas Kepala BKN, Bima Haria Wibisana saat mengunjungi Smart Kampung di Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi, Jumat (28/10).
Dalam kunjungan Plt BKN Bima, turut hadir pula Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas, beserta para deputi dan pejabat Kemenpan-RB lainnya.
Di Desa Sukojati, mereka melihat langsung digitalisasi pelayanan publik yang diaplikasikan melalui program Smart Kampung. Selain itu juga melihat anjungan layanan mandiri yang bisa mengakses sejumlah layanan cukup dengan scanning KTP-e serta berbagai inovasi lainnya.
Menurut Bima, apa yang dilakukan Desa Sukojati sebagai budaya inovasi tetap harus dilakukan, karena harapan masyarakat kian tinggi.
"Semakin baik pelayanan publik, masyarakat akan tetap meminta yang lebih baik lagi. Jadi, jangan berhenti untuk berinovasi," kata Bima.
Senada juga disampaikan Deputi Bidang SDM dan Aparatur Negara Kemenpan-RB, Alex Denni. Ia menilai desa ini telah membuktikan penerapan digitalisasi pelayanan publik bisa diterapkan.
"Jadi, kalau ada yang bilang sulit untuk menerapkannya, suruh saja datang ke Desa Sukojati," ucap dia.
Desa Sukojati kini banyak menjadi jujugan pemerintah daerah, kementerian, dan instansi pemerintahan. Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua DPR RI Puan Maharani, mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, telah mengunjungi desa itu.
Kepala Desa Sukojati, Untung Suripno mengatakan, sebelumnya pada 2018 Sukojati masuk dalam kategori desa tertinggal.
"Namun berkat komitmen Bupati Banyuwangi untuk keroyokan mengentaskan desa tertinggal dengan berbagai program, akhirnya desa kami bisa seperti ini," kata dia.
Kades Untung menambahkan, selain itu perangkat dan warga Desa Sukojati sangat kompak untuk terus berbenah. Tanpa kekompakan semua pihak sulit untuk berkembang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Terus terang saya kagum dengan desa ini (Sukojati). Bagaimana pemerintahan desa mampu melakukan transformasi pelayanan menuju digitalisasi," ujar Pelaksana Tugas Kepala BKN, Bima Haria Wibisana saat mengunjungi Smart Kampung di Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari Banyuwangi, Jumat (28/10).
Dalam kunjungan Plt BKN Bima, turut hadir pula Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas, beserta para deputi dan pejabat Kemenpan-RB lainnya.
Di Desa Sukojati, mereka melihat langsung digitalisasi pelayanan publik yang diaplikasikan melalui program Smart Kampung. Selain itu juga melihat anjungan layanan mandiri yang bisa mengakses sejumlah layanan cukup dengan scanning KTP-e serta berbagai inovasi lainnya.
Menurut Bima, apa yang dilakukan Desa Sukojati sebagai budaya inovasi tetap harus dilakukan, karena harapan masyarakat kian tinggi.
"Semakin baik pelayanan publik, masyarakat akan tetap meminta yang lebih baik lagi. Jadi, jangan berhenti untuk berinovasi," kata Bima.
Senada juga disampaikan Deputi Bidang SDM dan Aparatur Negara Kemenpan-RB, Alex Denni. Ia menilai desa ini telah membuktikan penerapan digitalisasi pelayanan publik bisa diterapkan.
"Jadi, kalau ada yang bilang sulit untuk menerapkannya, suruh saja datang ke Desa Sukojati," ucap dia.
Desa Sukojati kini banyak menjadi jujugan pemerintah daerah, kementerian, dan instansi pemerintahan. Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Ketua DPR RI Puan Maharani, mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, telah mengunjungi desa itu.
Kepala Desa Sukojati, Untung Suripno mengatakan, sebelumnya pada 2018 Sukojati masuk dalam kategori desa tertinggal.
"Namun berkat komitmen Bupati Banyuwangi untuk keroyokan mengentaskan desa tertinggal dengan berbagai program, akhirnya desa kami bisa seperti ini," kata dia.
Kades Untung menambahkan, selain itu perangkat dan warga Desa Sukojati sangat kompak untuk terus berbenah. Tanpa kekompakan semua pihak sulit untuk berkembang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022