Relawan perempuan tergabung dalam "Srikandi Ganjar Jatim" ke lokasi bencana dan memberi bantuan kepada korban terdampak angin puting beliung yang menerjang sejumlah tempat di kawasan Dusun Montok, Candibinangun, Sukorejo, Pasuruan.
"Kami membawa bantuan pangan dan obat-obatan kepada warga terdampak," ujar Sekretaris Srikandi Ganjar Jatim Dika Novita Sari dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis.
Aksi tersebut menjadi wujud kepedulian dan bentuk dukungan terhadap para korban terdampak sekaligus diharapkan dapat meringankan beban warga.
Pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat di Jatim untuk bersinergi dan gotong royong meringankan beban para korban bencana yang melanda Pasuruan.
"Kami sangat prihatin terhadap bencana angin puting beliung yang menimpa ratusan rumah warga. Apalagi ada beberapa janda tak memiliki anggota keluarga," ucapnya.
Aksi tersebut menuai respon positif, salah satunya adalah Nurjannah, warga Dusun Montok yang turut sebagai korban terdampak.
"Saya sangat berterima kasih kepada Srikandi Ganjar selaku relawan Pak Ganjar Pranowo telah peduli dengan kondisi di sini. Apalagi seperti saya yang hidup sebatang kara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kami membawa bantuan pangan dan obat-obatan kepada warga terdampak," ujar Sekretaris Srikandi Ganjar Jatim Dika Novita Sari dalam siaran pers diterima di Surabaya, Kamis.
Aksi tersebut menjadi wujud kepedulian dan bentuk dukungan terhadap para korban terdampak sekaligus diharapkan dapat meringankan beban warga.
Pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat di Jatim untuk bersinergi dan gotong royong meringankan beban para korban bencana yang melanda Pasuruan.
"Kami sangat prihatin terhadap bencana angin puting beliung yang menimpa ratusan rumah warga. Apalagi ada beberapa janda tak memiliki anggota keluarga," ucapnya.
Aksi tersebut menuai respon positif, salah satunya adalah Nurjannah, warga Dusun Montok yang turut sebagai korban terdampak.
"Saya sangat berterima kasih kepada Srikandi Ganjar selaku relawan Pak Ganjar Pranowo telah peduli dengan kondisi di sini. Apalagi seperti saya yang hidup sebatang kara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022