PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sebagai entitas sub holding gula PTPN Group menggandeng platform berbasis perkebunan untuk membantu petani terutama pendanaan modal kerja, sebagai upaya persiapan giling Tahun 2023.
"Pada hari ini momen bersejarah, kami melakukan MoU rencana kerja sama dengan penyedia platform digital penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada petani dan juga penyediaan sarana produksi, melengkapi program serupa yang sudah ada, karena ini melibatkan produsen yang berbeda," kata Direktur Utama SGN, Aris Toharisman dalam siaran persnya di Surabaya, Rabu.
Ia mengatakan, kerja sama ini akan saling menguntungkan antara petani membutuhkan modal kerja dan pabrik gula yang juga membutuhkan bahan baku tebu berkualitas.
Aris berharap kebutuhan modal para petani tebu dapat terpenuhi sehingga pengelolaan tebu petani menjadi lebih baik dan berkualitas, dan secara tidak langsung meningkatkan tingkat kesejahteraan petani tebu.
"Ke depannya kami juga berharap dapat bekerja sama dengan lebih baik sehingga bila pilot project di Pabrik Gula Semboro berhasil kami kembangkan juga di pabrik gula yang lain," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pupuk menjadi masalah utama bagi petani, bukan hanya harganya yang relatif mahal tetapi keberadaannya yang terbatas.
Aris berharap dukungan dari platform digital tersebut kelancaran dari input produksi tebu akan lebih baik dan berdampak pada performa tebu petani.
PT Sinergi Gula Nusantara saat ini mengelola 36 pabrik gula yang tersebar di Sumatera, Jawa hingga Sulawesi sebagai upaya pencapaian swasembada gula konsumsi di tahun 2028.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Pada hari ini momen bersejarah, kami melakukan MoU rencana kerja sama dengan penyedia platform digital penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) kepada petani dan juga penyediaan sarana produksi, melengkapi program serupa yang sudah ada, karena ini melibatkan produsen yang berbeda," kata Direktur Utama SGN, Aris Toharisman dalam siaran persnya di Surabaya, Rabu.
Ia mengatakan, kerja sama ini akan saling menguntungkan antara petani membutuhkan modal kerja dan pabrik gula yang juga membutuhkan bahan baku tebu berkualitas.
Aris berharap kebutuhan modal para petani tebu dapat terpenuhi sehingga pengelolaan tebu petani menjadi lebih baik dan berkualitas, dan secara tidak langsung meningkatkan tingkat kesejahteraan petani tebu.
"Ke depannya kami juga berharap dapat bekerja sama dengan lebih baik sehingga bila pilot project di Pabrik Gula Semboro berhasil kami kembangkan juga di pabrik gula yang lain," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pupuk menjadi masalah utama bagi petani, bukan hanya harganya yang relatif mahal tetapi keberadaannya yang terbatas.
Aris berharap dukungan dari platform digital tersebut kelancaran dari input produksi tebu akan lebih baik dan berdampak pada performa tebu petani.
PT Sinergi Gula Nusantara saat ini mengelola 36 pabrik gula yang tersebar di Sumatera, Jawa hingga Sulawesi sebagai upaya pencapaian swasembada gula konsumsi di tahun 2028.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022