Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes-KB) Kabupaten Sampang mengumumkan tiga jenis obat sirop yang mengandung etilen glikol (EG) / dietilen glikol (DG) melebihi ambang batas aman, serta berpotensi menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak.

"Yakni, Unibebi Cough Syrup (Universal Pharmaceutical Industries), Unibebi Demam Drop (Universal Pharmaceutical Industries), dan Unibebi Demam Syrup (Universal Pharmaceutical Industries)," kata Kepala Dinkes-KB Pemkab Sampang Abdullah Najich di Sampang, Senin.

EG dan DG ini merupakan senyawa yang dikaitkan dengan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak yang sejauh ini telah mengakibatkan 133 korban jiwa di Indonesia.

Pihaknya mengetahui hal itu, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinkes Jatim, serta hasil uji sampling yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dari 102 produk obat sirop yang dilakukan uji sampling itu, BPOM telah mengumumkan hasilnya disampaikan ke masing-masing dinkes bahwa ketiga jenis obat sirop itu memang mengandung cemaran EG/DG melebihi ambang batas aman.

"Kemarin kami menerima tembusan dari Dinkes Jatim dan langsung kami sampaikan kepala khalayak melalui media, agar informasi ini segera tersebar luas ke masyarakat," katanya.

Di samping itu, pihaknya juga menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada para petugas medis di puskesmas, di samping menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada pemilik apotek di Sampang.

"Kami juga akan melakukan gerak cepat dengan melakukan pemeriksaan secara langsung di lapangan, mendatangi para petugas medis dan apotek agar untuk sementara menangguhkan peredaran obat sirop tersebut," tutur Abdullah Najich.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022