Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, memfasilitasi layanan desain kemasan bagi pemilik industri kecil menengah (IKM), sehingga bisa menambah daya saing suatu produk dan pangsa pasarnya meningkat.

"Kami ingin IKM Kota Kediri bisa naik kelas dengan kemasan produknya yang menarik dan berdampak pada meningkatnya omzet penjualan. Selama ini mungkin kemasan mereka masih alakadarnya, nah dengan adanya kegiatan ini harapannya bisa menambah daya saing suatu produk sehingga pangsa pasarnya meningkat," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Tanto Wijohari di Kediri, Rabu.

Pihaknya mengatakan fasilitasi itu dilakukan memanfaatkan mobil pelayanan desain dan kemasan (Mopdeska). Satu per satu pemilik IKM konsultasi seputar kemasan produknya ke petugas yang sudah siap melayani sejak pagi.

Sedikitnya 22 pemilik IKM sudah mendaftar lewat kegiatan tersebut. Mereka yang mengikuti kegiatan tersebut sudah memiliki izin usaha, mengantongi nomor NIB, PIRT serta label halal. Mereka konsultasi di mobil layanan yang ada d halaman Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri itu.

"Para pemilik IKM bebas ingin berkonsultasi apa saja, misal ingin bentuk kemasan yang seperti apa, desainnya atau mungkin bagaimana agar makanannya dikemas bisa lebih awet, itu bisa ditanyakan langsung dengan petugas yang menangani. Kami fasiltasi untuk rancangan desain kemasan sampai jadi kemasan," kata dia.

Untuk beberapa pelaku usaha yang belum memiliki izin, pihaknya juga siap membantu dan memfasilitasi. Kegiatan kolaborasi dengan UPTI Mamin dan Kemasan Disperindag Jatim ini bisa membantu para pelaku IKM yang masih kebingungan dalam menentukan konsep desain untuk kemasan produknya.

Endang Sudarmi, salah satu pemilik IKM mengatakan dirinya sudah dua tahun menjalankan usaha manisan jahe dan manisan kencur.

Ia juga mengklaim produknya berbeda dari yang lain karena produk olahannya bisa langsung dikonsumsi tanpa harus diseduh.

"Tahun 2020 ketika pandemi, saya mencoba membuat usaha manisan jahe dan manisan kencur. Jika biasanya minuman herbal dikemas dalam bentuk serbuk, berbeda dengan produk saya yang bisa langsung dikonsumsi," kata dia.

Endang mengatakan belum memiliki kemasan paten untuk produknya. Dirinya masih ragu desain kemasan buatannya apakah bisa menarik konsumen di pasaran.

Untuk itu, Endang bersyukur karena ada fasilitasi dari Disperdagin Kota Kediri, karena sangat membantu dirinya sebagai pelaku IKM agar produknya naik kelas dan bisa memasarkan produknya secara luas mengingat produknya sudah mengantongi izin dan berlabel halal.

Dengan izin yang sudah komplit dan kemasan yang cantik, Endang merasa lebih percaya diri untuk menitip produknya ke tempat-tempat seperti pusat oleh-oleh.

"Harapannya bagaimana produk saya bisa dikenal semua orang, tidak hanya di Kota Kediri tapi juga luar kota. Dengan kemasan yang unik pasti akan menjadi daya tarik masyarakat untuk membeli produk saya karena orang kan yang dilihat pertama pasti dari kemasannya, setelah itu baru tertarik membeli dan mencoba rasanya," kata Endang.

Yohana Ambarita, pedagang lainnya mengaku menggeluti usaha kue kering sejak 2020 dan berharap kegiatan ini terus berkelanjutan, sehingga bisa membantu pelaku IKM lainnya memperbaiki desain kemasannya agar usahanya bisa lebih berkembang.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022