Kapal kontainer Lit Enterprise memuat ratusan petikemas di antaranya berisi hasil bumi, terbakar saat hendak sandar di Pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya Miftakhul Huda menjelaskan, kapal Lit Enterprise berangkat dari Pelabuhan Atapupu, Nusa Tenggara Timur, sebenarnya sudah tiba dan labuh jangkar di perairan Tanjung Perak Surabaya sejak Minggu, 9 Oktober 2022.
"Sore hari ini, pukul 15.00 WIB, jadwalnya sandar di Dermaga Jamrud Selatan, Pelabuhan Tanjung Perak," kata Miftakhul Huda saat dikonfirmasi di lokasi kebakaran, Kamis malam.
Mifta, sapaan akrabnya, memastikan kondisi kapal dinyatakan laik layar saat berangkat dari Pelabuhan Atapupu. "Saat manuver dari lokasi labuh jangkar menuju dermaga Jamrud Selatan pun, pada sekitar pukul 14.00 WIB, masih laik layar. Proses sandar dipandu oleh Kapal Pandu Nomor 140," ujar dia.
Hingga kemudian terjadi getaran yang diduga berasal dari kamar mesin saat proses sandar ketika sudah mendekati Dermaga Jamrud Selatan. Kepala Kamar Mesin memutuskan untuk mematikan mesin utama.
"Karena mesin posisi mati, Kapal Lit Enterprise meminta bantuan satu kapal pandu lagi agar bisa sandar di dermaga dengan sempurna. Namun saat itu belum diketahui terjadi kebakaran," kata Mifta.
Setelah tali ditambatkan dan kapal telah sandar dengan sempurna di Dermaga Jamrud Selatan pada sekitar pukul 15.00 WIB, barulah diketahui ada asap mengepul dari lokasi kamar mesin yang diduga terjadi kebakaran.
Sebanyak 19 anak buah kapal termasuk nakhoda berhasil diselamatkan. Selanjutnya proses pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran. Pertama yang tiba di lokasi adalah empat unit mobil pemadam kebakaran dari PT Pelindo.
Lalu datang petugas pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Surabaya yang mengerahkan sebanyak 15 unit mobil. Pemadaman dari sisi laut dibantu oleh tiga unit kapal tunda milik PT Pelindo.
Petugas pemadam kebakaran menyatakan pada pukul 19.10 WIB sudah bisa mengendalikan api. Namun masih mendeteksi adanya termal, sehingga sejumlah unit mobil pemadam kebakaran milik PT Pelindo hingga malam ini masih disiagakan untuk memonitor titik api.
Menurut Mifta, kapal Lit Enterprise memuat sebanyak 220 petikemas. Sebanyak 50 petikemas berisi hasil bumi dan sisanya adalah petikemas kosong. Semua petikemas dinyatakan aman, tidak terjangkau api. Proses bongkar seluruh petikemas dari atas kapal Lit Enterprise masih menunggu hingga api benar-benar dinyatakan padam.
"Kebakaran ini tidak mengganggu keseluruhan proses bongkar muat bagi kapal lain di Dermaga Jamrud Selatan. Hanya ada satu Kapal Pusri Indonesia tadi yang terpaksa kami pindahkan karena lokasinya tepat bersebelahan dengan kapal Lil Enterprise yang terbakar agar tidak merambat," kata Mifta.
Penyebab kebakaran masih diselidiki. Dugaan sementara akibat korsleting panel listrik dari lokasi kamar mesin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya Miftakhul Huda menjelaskan, kapal Lit Enterprise berangkat dari Pelabuhan Atapupu, Nusa Tenggara Timur, sebenarnya sudah tiba dan labuh jangkar di perairan Tanjung Perak Surabaya sejak Minggu, 9 Oktober 2022.
"Sore hari ini, pukul 15.00 WIB, jadwalnya sandar di Dermaga Jamrud Selatan, Pelabuhan Tanjung Perak," kata Miftakhul Huda saat dikonfirmasi di lokasi kebakaran, Kamis malam.
Mifta, sapaan akrabnya, memastikan kondisi kapal dinyatakan laik layar saat berangkat dari Pelabuhan Atapupu. "Saat manuver dari lokasi labuh jangkar menuju dermaga Jamrud Selatan pun, pada sekitar pukul 14.00 WIB, masih laik layar. Proses sandar dipandu oleh Kapal Pandu Nomor 140," ujar dia.
Hingga kemudian terjadi getaran yang diduga berasal dari kamar mesin saat proses sandar ketika sudah mendekati Dermaga Jamrud Selatan. Kepala Kamar Mesin memutuskan untuk mematikan mesin utama.
"Karena mesin posisi mati, Kapal Lit Enterprise meminta bantuan satu kapal pandu lagi agar bisa sandar di dermaga dengan sempurna. Namun saat itu belum diketahui terjadi kebakaran," kata Mifta.
Setelah tali ditambatkan dan kapal telah sandar dengan sempurna di Dermaga Jamrud Selatan pada sekitar pukul 15.00 WIB, barulah diketahui ada asap mengepul dari lokasi kamar mesin yang diduga terjadi kebakaran.
Sebanyak 19 anak buah kapal termasuk nakhoda berhasil diselamatkan. Selanjutnya proses pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran. Pertama yang tiba di lokasi adalah empat unit mobil pemadam kebakaran dari PT Pelindo.
Lalu datang petugas pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Surabaya yang mengerahkan sebanyak 15 unit mobil. Pemadaman dari sisi laut dibantu oleh tiga unit kapal tunda milik PT Pelindo.
Petugas pemadam kebakaran menyatakan pada pukul 19.10 WIB sudah bisa mengendalikan api. Namun masih mendeteksi adanya termal, sehingga sejumlah unit mobil pemadam kebakaran milik PT Pelindo hingga malam ini masih disiagakan untuk memonitor titik api.
Menurut Mifta, kapal Lit Enterprise memuat sebanyak 220 petikemas. Sebanyak 50 petikemas berisi hasil bumi dan sisanya adalah petikemas kosong. Semua petikemas dinyatakan aman, tidak terjangkau api. Proses bongkar seluruh petikemas dari atas kapal Lit Enterprise masih menunggu hingga api benar-benar dinyatakan padam.
"Kebakaran ini tidak mengganggu keseluruhan proses bongkar muat bagi kapal lain di Dermaga Jamrud Selatan. Hanya ada satu Kapal Pusri Indonesia tadi yang terpaksa kami pindahkan karena lokasinya tepat bersebelahan dengan kapal Lil Enterprise yang terbakar agar tidak merambat," kata Mifta.
Penyebab kebakaran masih diselidiki. Dugaan sementara akibat korsleting panel listrik dari lokasi kamar mesin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022