Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo menginstruksikan jajaran Bhabinkamtibmas siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi menyusul peringatan BMKG akan cuaca ekstrem saat masa pancaroba dari musim kemarau memasuki musim hujan.

"Hujan mulai berlangsung setiap hari. Karenanya kita tidak perlu menunggu, yang penting siap. Lebih bagus siap, tapi tidak digunakan, daripada saat digunakan tidak siap," ujar AKBP Anton dalam kegiatan apel siaga bencana di lapangan Tribrata Mapolres Madiun, Kamis.

Pihaknya telah menyatakan bahwa Polres Madiun mulai hari ini dalam keadaan siaga bencana dan setiap personel jajarannya harus mempunyai kapabilitas untuk menangani bencana di daerahnya masing-masing.

"Para Bhabinkamtibmas jangan sampai anda tidak tahu bahwa wilayah anda berpotensi bencana. Laporkan segera jika ada kejadian bencana di wilayah masing-masing agar segera ditanggani sehingga mengurangi banyaknya korban, baik meteriil atau bahkan nyawa manusia," ucapnya.

Dalam kegiatan apel siaga bencana tersebut, Kapolres Madiun juga melakukan pengecekan kelengkapan peralatan tanggap bencana yang dimiliki Polres Madiun.

Pihaknya meminta agar setiap alat harus dalam keadaan baik dan siap digunakan sewaktu-waktu jika terjadi bencana.

Ia juga meminta warga Kabupaten Madiun untuk waspada akan bencana yang rawan terjadi saat curah hujan tinggi, utamanya di daerah yang rawan terjadi bencana, baik banjir, angin puting beliung, banjir bandang, maupun tanah longsor.

"Masyarakat Kabupaten Madiun diminta untuk sesegera mungkin melaporkan jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinya bencana atau di wilayahnya sudah terjadi bencana," katanya.

Adapun, masyarakat bisa melapor kepada petugas Bhabinkamtibmas ataupun Kantor Polsek terdekat.

"Selain itu, warga juga bisa melapor langsung ke Polres Madiun melalui layanan Contact Center 110 untuk keadaan genting," ucapnya.

Kapolres menambahkan berbagai upaya persiapan tersebut dilakukan berdasarkan peringatan dari BMKG yang menyebutkan bahwa musim hujan maju dari prakiraan.

Sehingga para pemangku kepentingan di daerah diminta melakukan upaya pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, seperti puting beliung, banjir, dan gerakan tanah atau longsor.

Dengan melakukan mitigasi dan persiapan tersebut, diharapkan dampak yang ditimbulkan dari potensi bencana dapat diminimalisir, utamanya korban jiwa.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022