Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Jawa Timur, melibatkan pengurus RT di kota ini dalam Program Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022, sebab lebih paham warga di daerahnya.
Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati mengatakan pelibatan RT dilakukan agar program ini bisa lebih tepat sasaran.
"Dukungan dan peran serta masyarakat, terutama ketua RT agar mampu mengoptimalkan jalannya pendataan awal registrasi sosial ekonomi. Apalagi ketua RT inilah yang lebih tahu lingkungannya seperti apa dan kondisi masyarakat setempat bagaimana," katanya di Kediri, Rabu.
Ia juga menambahkan RT juga bisa membantu petugas pendataan lapangan (PPL) dari BPS dalam melakukan verifikasi keberadaan penduduk atau keluarga serta mengidentifikasi tingkat kesejahteraannya.
"Ini sekaligus mengajak masyarakat agar menerima kedatangan petugas pendataan dan membantu memberikan informasi sebenar-benarnya," ujarnya.
Pihaknya juga sudah memberikan pengarahan kepada RT terkait dengan program ini, salah satunya yang digelar di balai Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri.
Ada 28 RT yang dikumpulkan memberikan informasi sekaligus memberikan arahan terkait dengan program ini.
Sementara itu, Lurah Lirboyo Kota Kediri Danang Wahyono mengimbau kepada seluruh ketua RT di daerahnya untuk dapat berperan serta dan aktif dalam proses pendataan ini.
"Nanti kami harap jika ada petugas yang datang ke lingkungan RT untuk melakukan pendataan bisa dibantu diarahkan, sehingga proses pendataan dapat berjalan dengan baik," kata Danang.
Koordinator RT di Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri, Bambang Koeswandaru menegaskan kesiapannya menyukseskan program tersebut sehingga nantinya didapat data valid yang sesuai dengan kondisi lapangan.
"Kami para ketua RT sangat merespon positif upaya ini. Kami berharap dengan sinergi yang baik ini dapat menghasilkan data yang tepat dan benar. Sehingga dalam penentuan arah kebijakan pemerintah pusat dan daerah dapat relevan dengan kondisi yang ada," kata dia.
Sementara itu, pelaksanaan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 ini di Kota Kediri akan dimulai pada tanggal 15 Oktober 2022 hingga 14 November 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala BPS Kota Kediri Lilik Wibawati mengatakan pelibatan RT dilakukan agar program ini bisa lebih tepat sasaran.
"Dukungan dan peran serta masyarakat, terutama ketua RT agar mampu mengoptimalkan jalannya pendataan awal registrasi sosial ekonomi. Apalagi ketua RT inilah yang lebih tahu lingkungannya seperti apa dan kondisi masyarakat setempat bagaimana," katanya di Kediri, Rabu.
Ia juga menambahkan RT juga bisa membantu petugas pendataan lapangan (PPL) dari BPS dalam melakukan verifikasi keberadaan penduduk atau keluarga serta mengidentifikasi tingkat kesejahteraannya.
"Ini sekaligus mengajak masyarakat agar menerima kedatangan petugas pendataan dan membantu memberikan informasi sebenar-benarnya," ujarnya.
Pihaknya juga sudah memberikan pengarahan kepada RT terkait dengan program ini, salah satunya yang digelar di balai Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri.
Ada 28 RT yang dikumpulkan memberikan informasi sekaligus memberikan arahan terkait dengan program ini.
Sementara itu, Lurah Lirboyo Kota Kediri Danang Wahyono mengimbau kepada seluruh ketua RT di daerahnya untuk dapat berperan serta dan aktif dalam proses pendataan ini.
"Nanti kami harap jika ada petugas yang datang ke lingkungan RT untuk melakukan pendataan bisa dibantu diarahkan, sehingga proses pendataan dapat berjalan dengan baik," kata Danang.
Koordinator RT di Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri, Bambang Koeswandaru menegaskan kesiapannya menyukseskan program tersebut sehingga nantinya didapat data valid yang sesuai dengan kondisi lapangan.
"Kami para ketua RT sangat merespon positif upaya ini. Kami berharap dengan sinergi yang baik ini dapat menghasilkan data yang tepat dan benar. Sehingga dalam penentuan arah kebijakan pemerintah pusat dan daerah dapat relevan dengan kondisi yang ada," kata dia.
Sementara itu, pelaksanaan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi 2022 ini di Kota Kediri akan dimulai pada tanggal 15 Oktober 2022 hingga 14 November 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022