Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) Kota Surabaya membuat gebrakan untuk menggeliatkan perekonomian di pasar tradisional salah satu dengan menggelar lomba Pasar Pahlawan. 

"Kenapa diberi nama lomba pasar pahlawan? Karena Surabaya adalah Kota Pahlawan, dan lomba ini juga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November mendatang," kata Direktur Teknik Usaha PDPS Surabaya Suhendro di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, lomba ini sudah dimulai pada 10 Oktober 2022 dan berlangsung sampai 20 November 2022. Selanjutnya pengumuman lomba akan dilaksanakan 30 November 2022. 

Suhendro menjelaskan, lomba ini tidak sekadar kompetisi biasa sebab target yang diusung adalah membangkitkan perekonomian di pasar tradisional.

Menurut dia, dengan pasar yang makin bersih maka bakal memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung. Selanjutnya, jika kondisi lingkungan pasar sudah menjadi lebih baik, pengunjung tidak segan berbelanja ke pasar. 

"Kemudian jika pasar sudah ramai pengunjung, tentu perekonomian akan bangkit," ujar dia. 

Suhendro menyebut, bakal ada beberapa kriteria penilaian untuk menentukan pemenang lomba yakni kebersihan dan kerapian pasar dan kerja sama partisipasi aktif pedagang-pengelola pasar. Masing-masing kriteria ini memiliki bobot penilaian 30 persen. 

Kriteria berikutnya adalah keamanan, perparkiran, dan kenyamanan pengunjung. Selain itu juga ada penilaian pengelola pasar. Masing-masing bobotnya 20 persen. 

"Kami masukkan poin ada kerja sama partisipasi aktif pedagang-pengelola pasar karena agar lomba ini melibatkan pedagang. Sekaligus kami ingin mengetahui sejauh mana pengelola (unit) pasar bisa merangkul para pedagangnya," kata dia. 

Sementara itu, Direktur Utama PDPS Surabaya Agus Priyo menjelaskan, Lomba Pasar Pahlawan juga bagian dari upaya agar generasi milenial melirik pasar tradisional. Dia menjelaskan, pihaknya ingin menjadikan pasar sebagai tempat yang care dan layak dikunjungi oleh siapa saja, termasuk anak-anak muda. 

"Dengan lomba ini, kami ingin mengajak para anak-anak muda, para generasi milenial, ayo pergi ke pasar. Belanja apapun ada di pasar tradisional," ujar dia. 

Agus Priyo menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan beberapa terobosan lain di antaranya menggandeng beberapa bank untuk memulihkan perekonomian dengan teknologi digital pembayaran cashless (QRIS).

Dengan pembayaran non-tunai itu, lanjut dia, maka bakal makin memudahkan pedagang dan pengunjung sebab transaksi jual-beli bakal terhindar dari uang palsu atau uang tidak layak edar. 

"Sudah saatnya pedagang naik kelas. Kami ingin lakukan itu," kata dia.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022