Petinju Argentina Fernando Martinez mempertahankan gelar kelas bantam junior Federasi Tinju Internasional (IBF) di California pada Sabtu waktu setempat, mengalahkan mantan juara Jerwin Ancajas dari Filipina dengan keputusan bulat.
Martinez mempertahankan mahkota yang dia rebut dari Ancajas pada Februari dengan skor juri 119-109, 118-110 dan 118-110 dalam pertandingan ulang kejuaraan di Carson, California.
"Ini adalah validasi dari pertarungan pertama," kata Martinez melalui seorang penerjemah seperti dilansir AFP, Minggu.
"Pasti latihannya sangat keras. Saya mempersiapkannya dengan sangat baik."
Rekor (menang-kalah) Martinez meningkat menjadi 15-0 sementara petinju kidal Filipina Ancajas merosot ke 33-3 dengan dua seri dan 22 KO.
"Saya siap untuk siapa pun. Rekor saya menunjukkan saya seorang juara," kata Martinez.
Petarung Amerika Selatan itu menyadari bahwa mempertahankan mahkota dunia untuk pertama kalinya lebih sulit daripada memenanginya untuk pertama kalinya.
"Pasti lebih sulit untuk mempertahankan rasa lapar itu dan mempertahankan gelar," katanya.
Mereka bergabung untuk melempar lebih dari 1.400 pukulan dalam pertandingan 12 ronde tersebut.
Martinez merebut mahkota IBF pada divisi 115 pon dari Ancajas pada Februari dengan kemenangan mutlak di Las Vegas, mematahkan rekor 21 pertandingan tak terkalahkan petarung Filipina itu selama satu dekade.
Ancajas, yang berhasil mempertahankan sembilan gelar yang dia menangi pada 2016, mengajukan klausul pertandingan ulang untuk kesempatan merebut kembali mahkota.
Ancajas, setahun lebih muda dari sang juara pada usia 30, menekan serangan di ronde keempat dan kelima sementara Martinez mendominasi ronde keenam dengan kombinasi yang membingungkan.
Sebuah sundulan kepala yang dialami oleh Ancajas sempat menghentikan pertarungan pada ronde ketujuh tetapi kedua petinju dengan cepat berayun kembali saat ronde berakhir.
Martinez membenturkan kakinya dengan kaki Ancajas pada akhir ronde ke-11 dan terjatuh ke kanvas tetapi dengan cepat ditepis sebagai bukan knockdown, sesuatu yang tidak dialami oleh kedua petinju dalam karir pro mereka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Martinez mempertahankan mahkota yang dia rebut dari Ancajas pada Februari dengan skor juri 119-109, 118-110 dan 118-110 dalam pertandingan ulang kejuaraan di Carson, California.
"Ini adalah validasi dari pertarungan pertama," kata Martinez melalui seorang penerjemah seperti dilansir AFP, Minggu.
"Pasti latihannya sangat keras. Saya mempersiapkannya dengan sangat baik."
Rekor (menang-kalah) Martinez meningkat menjadi 15-0 sementara petinju kidal Filipina Ancajas merosot ke 33-3 dengan dua seri dan 22 KO.
"Saya siap untuk siapa pun. Rekor saya menunjukkan saya seorang juara," kata Martinez.
Petarung Amerika Selatan itu menyadari bahwa mempertahankan mahkota dunia untuk pertama kalinya lebih sulit daripada memenanginya untuk pertama kalinya.
"Pasti lebih sulit untuk mempertahankan rasa lapar itu dan mempertahankan gelar," katanya.
Mereka bergabung untuk melempar lebih dari 1.400 pukulan dalam pertandingan 12 ronde tersebut.
Martinez merebut mahkota IBF pada divisi 115 pon dari Ancajas pada Februari dengan kemenangan mutlak di Las Vegas, mematahkan rekor 21 pertandingan tak terkalahkan petarung Filipina itu selama satu dekade.
Ancajas, yang berhasil mempertahankan sembilan gelar yang dia menangi pada 2016, mengajukan klausul pertandingan ulang untuk kesempatan merebut kembali mahkota.
Ancajas, setahun lebih muda dari sang juara pada usia 30, menekan serangan di ronde keempat dan kelima sementara Martinez mendominasi ronde keenam dengan kombinasi yang membingungkan.
Sebuah sundulan kepala yang dialami oleh Ancajas sempat menghentikan pertarungan pada ronde ketujuh tetapi kedua petinju dengan cepat berayun kembali saat ronde berakhir.
Martinez membenturkan kakinya dengan kaki Ancajas pada akhir ronde ke-11 dan terjatuh ke kanvas tetapi dengan cepat ditepis sebagai bukan knockdown, sesuatu yang tidak dialami oleh kedua petinju dalam karir pro mereka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022