Pemerintah Kota Malang menyatakan bahwa keberadaan kawasan wisata Kayutangan Heritage dinilai mampu membantu pemulihan perekonomian setempat yang sebelumnya terdampak pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, Senin, mengatakan bahwa saat ini di wilayah Kayutangan Heritage sudah mulai ada perubahan dengan bertumbuhnya sektor wisata kuliner.

"Kafe-kafe di kawasan Kayutangan Heritage sudah mulai tumbuh, ini memang terjadi perubahan dari sebelumnya. Ini juga membantu pemulihan ekonomi," kata Ida.

Ida menjelaskan sebelum pemkot melakukan pembenahan kawasan Kayutangan Heritage yang berada di Jalan Basuki Rachmat tersebut, banyak pertokoan mati dan tidak berkembang.

Namun, setelah dilakukan pembenahan kawasan daerah tujuan wisata tersebut, saat ini sudah banyak kafe-kafe bermunculan dan menarik minat wisatawan berkunjung ke kawasan pusat bisnis dan perdagangan itu.

"Dulu toko-toko yang mati, sekarang sudah kembali dibuka dan banyak yang beralih pada sektor kuliner," ujarnya.

Saat ini, lanjutnya, Pemkot Malang masih melakukan pembenahan pelebaran akses pejalan kaki dan pemasangan batuan andesit pada salah satu titik di kawasan Kayutangan Heritage yang diperkirakan rampung November mendatang.

Rencana pengembangan kawasan Kayutangan akan dijadikan wilayah menyerupai kawasan Malioboro di Yogyakarta, namun sesuai dengan karakteristik Kota Malang dan dikemas dalam konsep Malang City Heritage.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022