Indonesia mengekspor perdana komoditas singkong beku tujuan negara Curacao sebanyak 24 ton atau senilai 150 ribu dolar Amerika Serikat.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita menjelaskan negara Curacao yang berlokasi di Kepulauan Karibia merupakan pasar baru untuk komoditas singkong beku.
"Kita mengawali ekspor singkong beku sejak tahun 2019 ke negara-negara Eropa, khususnya Belanda," katanya kepada wartawan usai melepas ekspor di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat.
Tercatat total ekspor singkong beku sepanjang tahun 2019 sebanyak 4.829 ton atau senilai 4,1 juta dolar Amerika Serikat.
"Pada tahun 2021, ekspor singkong beku ke negara-negara di Eropa meningkat 135 persen, yaitu sebanyak 16.529 ton atau senilai 9,7 juta dolar Amerika Serikat," ujarnya.
DReni menandaskan Indonesia juga mengekspor produk olahan singkong dalam bentuk lain, seperti keripik singkong, pati ubi kayu dan mokaf.
Menurutnya, pasar ekspor komoditas singkong olahan ke depan akan diperluas ke negara-negara yang masyarakatnya mengonsumsi makanan berbasis karbohidrat. Salah satu sasarannya adalah negara-negara di benua Afrika.
Selain itu, Reni meyakini peluang ekspor ke negara-negara maju pun masih sangat terbuka karena singkong tergolong makanan dengan kandungan nutrisi yang menyehatkan.
“Untuk sasaran perluasan pasar ekspor, kita kan melihat pola konsumsi di negara-negara yang hampir mirip dengan di Indonesia, misalnya Afrika. Terus singkong itu kan juga sehat. Kalau untuk klaim makanan yang sehat, pasti negara-negara maju akan mulai meliriknya," ucapnya.
CV Nusantara Jaya Food yang mengekspor perdana singkong beku tujuan Curacao merupakan salah satu binaan Ditjen IKMA Kemenperin.
IKM yang berpusat di Kabupaten Malang, Jawa Timur, peraih peringkat kedua "Indonesia Food Innovation" kategori "Intermediate Product" yang digelar Ditjen IKMA Kemenperin tahun 2021 itu, telah berinovasi dengan implementasi teknologi untuk mengoptimalisasi kesegaran singkong dan memperpanjang umur simpannya, sehingga dapat memenuhi standar mutu negara tujuan ekspor.
"CV Nusantara Jaya Food berdiri sejak tahun 2017. Tapi mulai ekspor sejak tahun 2021 tujuan ke negara Belanda. Tahun ini kita mengawali ekspor ke negara Curacao. Komoditas spesialisasi kita memang singkong beku," kata Manager Operasional CV Nusantara Jaya Food Faizal Yusuf Hermawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita menjelaskan negara Curacao yang berlokasi di Kepulauan Karibia merupakan pasar baru untuk komoditas singkong beku.
"Kita mengawali ekspor singkong beku sejak tahun 2019 ke negara-negara Eropa, khususnya Belanda," katanya kepada wartawan usai melepas ekspor di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat.
Tercatat total ekspor singkong beku sepanjang tahun 2019 sebanyak 4.829 ton atau senilai 4,1 juta dolar Amerika Serikat.
"Pada tahun 2021, ekspor singkong beku ke negara-negara di Eropa meningkat 135 persen, yaitu sebanyak 16.529 ton atau senilai 9,7 juta dolar Amerika Serikat," ujarnya.
DReni menandaskan Indonesia juga mengekspor produk olahan singkong dalam bentuk lain, seperti keripik singkong, pati ubi kayu dan mokaf.
Menurutnya, pasar ekspor komoditas singkong olahan ke depan akan diperluas ke negara-negara yang masyarakatnya mengonsumsi makanan berbasis karbohidrat. Salah satu sasarannya adalah negara-negara di benua Afrika.
Selain itu, Reni meyakini peluang ekspor ke negara-negara maju pun masih sangat terbuka karena singkong tergolong makanan dengan kandungan nutrisi yang menyehatkan.
“Untuk sasaran perluasan pasar ekspor, kita kan melihat pola konsumsi di negara-negara yang hampir mirip dengan di Indonesia, misalnya Afrika. Terus singkong itu kan juga sehat. Kalau untuk klaim makanan yang sehat, pasti negara-negara maju akan mulai meliriknya," ucapnya.
CV Nusantara Jaya Food yang mengekspor perdana singkong beku tujuan Curacao merupakan salah satu binaan Ditjen IKMA Kemenperin.
IKM yang berpusat di Kabupaten Malang, Jawa Timur, peraih peringkat kedua "Indonesia Food Innovation" kategori "Intermediate Product" yang digelar Ditjen IKMA Kemenperin tahun 2021 itu, telah berinovasi dengan implementasi teknologi untuk mengoptimalisasi kesegaran singkong dan memperpanjang umur simpannya, sehingga dapat memenuhi standar mutu negara tujuan ekspor.
"CV Nusantara Jaya Food berdiri sejak tahun 2017. Tapi mulai ekspor sejak tahun 2021 tujuan ke negara Belanda. Tahun ini kita mengawali ekspor ke negara Curacao. Komoditas spesialisasi kita memang singkong beku," kata Manager Operasional CV Nusantara Jaya Food Faizal Yusuf Hermawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022