Pemerintah Kabupaten Sampang meminta semua pihak mengawasi penyaluran bantuan langsung tunai bagi warga terdampak kenaikan bahan bakar minyak (BLT BBM) guna mencegah terjadinya penyimpangan saat pencairan.

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Sampang Yuliadi Setiawan di Sampang, Kamis, BLT BBM merupakan program pengalihan subsidi dari subsidi BBM kepada warga miskin dan kurang mampu.

"Karena itu, mari kita kawal bersama program baik pemerintah ini agar benar-benar tepat sasaran dan dalam praktiknya tidak terjadi penyimpangan," katanya.

Sekda menjelaskan penyaluran BLT BBM di Kabupaten Sampang telah dilakukan sejak beberapa hari lalu oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos-RI) melalui PT Pos Indonesia.

Hingga saat ini, penyaluran sudah mencapai 40 persen dari total keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 78 ribu KPM.

KPM penerima BLT-BBM di Kabupaten Sampang paling sedikit dibanding tiga kabupaten lain di Madura yang mencapai 83 ribu KPM di Kabupaten Bangkalan, Pamekasan 110 ribu KPM, dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 116 ribu KPM.

Total KPM yang menjadi sasaran program BLT-BBM di se-Madura sebanyak 391.442 KPM. Mereka itu tersebar di 958 desa/kelurahan di 68 kecamatan di Pulau Madura, Jawa Timur.

Nilai bantuan sebesar Rp300 ribu per dua bulan dan pencairan dilakukan di kantor pos terdekat di masing-masing kecamatan di Kabupaten Sampang.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022