Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan kegiatan pasar murah dan operasi pasar dapat menekan laju inflasi sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Saya berharap pelaksanaan operasi pasar akan bisa memberi akses lebih mudah dan lebih murah untuk bisa memberikan stabilisasi kekuatan daya beli masyarakat, terutama  dampak dari kemungkinan potensi inflasi dan kenaikan BBM," katanya saat meninjau pasar murah di Jember, Minggu.

Pemprov Jatim menyelenggarakan pasar pangan murah di 20 lokasi. Selain itu juga akan menggelar Lumbung Pangan Jatim dan Operasi Pasar di 5 Bakorwil serta 25 pasar rakyat.

Pihaknya harus membangun sinergi semua pihak baik provinsi, kabupaten/kota. Kemudian dari BUMN, BUMD, serta melalui program CSR dari berbagai privat sektor.

"Bersama-sama kami harus memberikan penguatan daya beli masyarakat supaya kenaikan harga BBM ini tidak memberikan dampak serius bagi daya beli masyarakat karena kalau meurun maka inflasi naik dan kemiskinan bisa naik," tuturnya.

Ia juga berharap pelaksanaan pasar murah itu dapat mendorong BUMN maupun BUMD yang ada baik di Kabupaten Jember atau di daerah lain di Jatim untuk bisa melaksanakan pasar murah secara kontinyu, sehingga dapat membantu masyarakat untuk melindungi dari dampak inflasi dan kenaikan BBM.

Operasi pasar akan dilakukan setiap Senin pagi di 25 pasar yang menjadi sampling BPS. Di Jember ada empat pasar yang menjadi sampling BPS dan di provinsi ada 25 pasar.

"Tentu saya berharap masing-masing kabupaten dan kota akan melakukan intervensi operasi pasar di pasar yang menjadi sampling BPS," ucap mantan Menteri Sosial itu.

Dalam kegiatan pasar murah itu juga dibagikan 1.100 bibit tanaman secara gratis kepada masyarakat seperti bibit alpukat, sirsak, tabebuya, durian, klengkeng, glodokan tiang, kayu putih, petai, makadamia, jengkol, nangka, dan jambu merah.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022