Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Forum Staf Ahli Kepala Daerah (Forsakada) se-Indonesia.
Ratusan staf ahli kepala daerah (gubernur, walikota, dan bupati) dari berbagai wilayah di Tanah Air datang ke Banyuwangi untuk saling berbagi pengalaman pengembangan daerah.
Rakernas yang dilaksanakan pada 15-17 September 2022, tersebut diikuti lebih dari 200 orang staf ahli dari berbagai daerah.
"Selain yang hadir, forum ini juga diikuti 500 staf ahli se-Indonesia lainnya secara hybrid," ujar Ketua Umum Forsakada, M. Tranggono dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Jumat.
Ia mengemukakan, Banyuwangi dipilih sebagai lokasi kegiatan ini karena mempunyai beragam prestasi. Inovasinya beragam, cocok dijadikan sebagai objek studi tiru.
Di antaranya terkait budaya, pengelolaan pariwisata berkelanjutan, Smart Kampung, Sanitasi, hingga tata ruang.
Rakernas juga menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Staf Ahli Mendagri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik, Tumpak Haposan Simanjuntak, juga Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk mengajak kepada peserta untuk menjadikan forum ini sebagai wadah untuk saling berbagi tentang pengembangan daerah.
"Staf ahli pastinya sudah banyak pengalaman. Kami harap pertemuan ini menjadi saling berbagi dan kolaborasi program pengembangan antardaerah," ujarnya.
Banyuwangi, kata dia, memilih pariwisata sebagai lokomotif pembangunan daerah.
Bumi Blambangan, julukun Banyuwangi, telah melakukan sejumlah kebijakan pariwisata yang berbasis berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satunya kebijakan pendirian hotel, yaitu hanya mengizinkan bintang empat ke atas dan boleh didirikan di tempat yang jauh dari lokasi wisata premium.
"Ini salah satu upaya menggerakkan masyarakat, memberikan akses kepada rakyat untuk mengembangkan homestay. Saat ini sudah ada 200 lebih homestay yang tumbuh di Banyuwangi," kata Ipuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ratusan staf ahli kepala daerah (gubernur, walikota, dan bupati) dari berbagai wilayah di Tanah Air datang ke Banyuwangi untuk saling berbagi pengalaman pengembangan daerah.
Rakernas yang dilaksanakan pada 15-17 September 2022, tersebut diikuti lebih dari 200 orang staf ahli dari berbagai daerah.
"Selain yang hadir, forum ini juga diikuti 500 staf ahli se-Indonesia lainnya secara hybrid," ujar Ketua Umum Forsakada, M. Tranggono dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Jumat.
Ia mengemukakan, Banyuwangi dipilih sebagai lokasi kegiatan ini karena mempunyai beragam prestasi. Inovasinya beragam, cocok dijadikan sebagai objek studi tiru.
Di antaranya terkait budaya, pengelolaan pariwisata berkelanjutan, Smart Kampung, Sanitasi, hingga tata ruang.
Rakernas juga menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Staf Ahli Mendagri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik, Tumpak Haposan Simanjuntak, juga Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk mengajak kepada peserta untuk menjadikan forum ini sebagai wadah untuk saling berbagi tentang pengembangan daerah.
"Staf ahli pastinya sudah banyak pengalaman. Kami harap pertemuan ini menjadi saling berbagi dan kolaborasi program pengembangan antardaerah," ujarnya.
Banyuwangi, kata dia, memilih pariwisata sebagai lokomotif pembangunan daerah.
Bumi Blambangan, julukun Banyuwangi, telah melakukan sejumlah kebijakan pariwisata yang berbasis berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satunya kebijakan pendirian hotel, yaitu hanya mengizinkan bintang empat ke atas dan boleh didirikan di tempat yang jauh dari lokasi wisata premium.
"Ini salah satu upaya menggerakkan masyarakat, memberikan akses kepada rakyat untuk mengembangkan homestay. Saat ini sudah ada 200 lebih homestay yang tumbuh di Banyuwangi," kata Ipuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022