Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong adanya penerapan teknologi pangan salah satunya pada usaha pembuatan makanan onde-onde di Kota Mojokerto supaya bisa bertahan lama.
"Harus ada inovasi pada teknologi pangan yang memungkinkan kudapan legit ini mampu bertahan lebih lama," katanya di sela meninjau pembuatan Onde-Onde Bo Liem di Kota Mojokerto, Minggu.
Khofifah mengatakan, onde-onde ini sengaja dibuat tanpa bahan pengawet bertahan sampai tiga hari.
"Ini hanya mampu bertahan 3 hari. Karenanya jika dibawa sebagai oleh-oleh relatif harus cepat dikonsumsi. Mungkin teknologi pangan bisa memberikan inovasi agar produk ini bisa bertahan lebih lama meski tanpa bahan pengawet di dalamnya," kata dia.
Dia mengatakan, reseller di berbagai titik juga perlu dijajaki untuk membuka kesempatan kerja UMKM lebih banyak lagi karena potensinya besar.
"Karena ini sangat legend bagi Mojokerto dan Jawa Timur pada umumnya," ujar dia.
Selain itu, Khofifah juga mengapresiasi jajaran Pemerintah Kota Mojokerto yang telah memberikan sentuhan klasik di pusat kota. Karena, upaya tersebut bisa menjadi daya tarik masyarakat ke kota Mojokerto dan tentu menambah daya beli masyarakat terhadap UMKM di Pusat Kota tersebut.
"Spotnya di sini keren. Desain gedung di sekitaran pendopo kota Mojokerto sangat instagramable. Saya hadir di Mojokerto sekalian untuk mengeksplorasi keunikan arsitektur, makanan dan minuman serta produk UMKM lokal," ujarnya.
Saat berkunjung ke Mojokerto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri menikmati dan menyaksikan langsung proses pembuatan Onde-Onde Bo Liem yang berdiri sejak tahun 1929.
"Saya rasa brand Onde-Onde Bo Liem ini sangat legendaris. Karena kalau orang-orang sebut Onde-Onde ya disini (Mojokerto) pusatnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022