Hari demi hari, performa Arema FC kian disorot. Permainan tim yang berada di bawah asuhan pelatih asal Portugal, Eduardo Almeida itu, belum memuaskan Aremania atau sebutan bagi pendukung skuad Singo Edan biasa dikenal.

Kekalahan 1-0 pada laga terakhir pada pekan ke-7 kompetisi Liga 1 musim 2022-2023 saat menjamu Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi titik akhir kesabaran para Aremania untuk melihat performa terbaik Singo Edan.

Kekalahan itu, bagi Arema FC merupakan yang pertama kali sejak 19 tahun terakhir saat menjamu Persija di Malang, Jawa Timur. Kekalahan itu, juga semakin memperbesar keinginan Aremania agar manajemen Arema FC mengganti pelatih Eduardo Almeida.

Dalam pertandingan terakhir di kandang tersebut, puluhan ribu pendukung Singo Edan bernyanyi dan meneriakkan agar pelatih berusia 44 tahun itu diturunkan dari jabatannya. Aremania menilai, buruknya performa Arema FC, diakibatkan minimnya taktik dari Almeida.

Performa Arema FC di Liga 1, belum memuaskan para pendukung dan membuat kesabaran semakin menipis. Tekanan demi tekanan untuk mengganti pelatih tersebut, muncul pada tiap kesempatan, terlebih saat Arema FC mendapatkan hasil tidak memuaskan.

Dari tujuh laga yang telah dilakoni Singo Edan pada kompetisi Liga 1, Arema FC mengantongi tiga kemenangan, dua kekalahan dan satu hasil imbang. Performa tersebut menyebabkan Arema FC saat ini berada di urutan ke-9 dengan mengantongi 10 poin.

Arema FC sesungguhnya memiliki modal yang sangat baik untuk mengarungi kompetisi Liga 1 2022-2023. Manajemen Arema FC melakukan perombakan besar-besaran jelang bergulirnya kompetisi tersebut. 

Perombakan itu, juga dilatarbelakangi hasil yang kurang memuaskan pada kompetisi Liga 1 2021-2022, dimana tim kebanggaan warga Malang Raya itu harus puas berada di urutan keempat kompetisi dengan mengantongi 65 poin.

Karena tidak puas atas performa tim pada musim itu, manajemen Singo Edan mendatangkan sejumlah pemain yang diharapkan mampu meningkatkan performa tim. Bahkan, sejumlah nama dengan label Timnas Indonesia juga digaet Arema FC.

Sederet nama bintang setuju untuk bergabung pada klub yang kini berusia 35 tahun tersebut. Sebut saja, Evan Dimas Darmono, Gian Zola, Hanis Saghara, Irsyad Maulana, Andik Rendika Rama, Adam Alis dan lainnnya. Para pemain itu, pilihan dan rekomendasi pelatih Almeida.

Komposisi tim ditutup dengan didatangkannya penyerang asing berdarah Portugal-Guinea Bissau, Abel Camara. Camara menggantikan posisi Carlos Fortes yang memilih hengkang dari Arema FC ke PSIS Semarang, meski memberikan andil besar terhadap performa Singo Edan.

Perubahan besar-besaran pada skuad Singo Edan itu, membuat para pendukung Arema FC yang biasa dikenal dengan sebutan Aremania memiliki ekspektasi tinggi terhadap performa tim dalam mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2022-2023.

Terlebih, pada Turnamen Pramusim Piala Presiden 2022, Singo Edan mampu mengangkat piala usai mengalahkan tim berjuluk Pesut Etam, Borneo FC. Arema FC menang 1-0 pada laga kandang, dan menahan imbang tuan rumah saat bertandang di Stadion Segiri, Samarinda.

Akan tetapi, patut diakui bahwa permainan Arema FC pada awal kompetisi Liga 1 belum memuaskan Aremania. Laga demi laga yang dilakoni skuad Singo Edan, dinilai Aremania belum mampu menunjukkan performa terbaik tim dan menuntut pergantian pelatih.

Namun, Pelatih Arema FC Eduardo Almeida dalam sesi jumpa pers usai dikalahkan Persija Jakarta beberapa waktu lalu, tetap menyatakan tidak mundur dari Arema FC selama masih ada kepercayaan antara pelatih dan pemain. Ia bertahan meski diterpa badai besar dari Aremania.

Sementara manajemen Arema FC, menyatakan bahwa pergantian pelatih bukan merupakan langkah mudah, karena melibatkan banyak pihak.  Akan tetapi, manajemen juga menyatakan bahwa kepemimpinan pelatih yang dikontrak selama dua musim itu juga terus dievaluasi.

Kini, memasuki pekan ke-8 kompetisi Liga 1, Arema FC akan bertandang di Stadion Demang Lehman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan untuk menghadapi Barito Putera. Arema FC harus mampu mengambil tiga poin penuh pada laga tersebut.

Karena, di atas kertas, Arema FC memiliki komposisi pemain yang jauh lebih mumpuni dan secara klasemen, Barito Putera saat ini berada di urutan ke-17, atau satu tingkat di atas juru kunci, Persik Kediri.

Namun, salah satu jawaban yang paling dinanti Aremania atas performa Singo Edan, bukan pada pertandingan melawan Barito Putera. Akan tetapi, jawaban itu ditunggu pada laga kandang saat menjamu Persib Bandung pada 11 September 2022.

Laga melawan Pangeran Biru itu, bisa dikatakan menjadi penentu bagi Eduardo Almeida. Apakah ia bisa memberikan bukti peningkatan performa Singo Edan, atau membuat tekanan Aremania semakin besar agar pelatih asal Portugal itu hengkang dari Bumi Arema.(*)

Baca juga: Main tandang, Arema FC boyong 23 pemain hadapi Barito Putera

Baca juga: Soal tekanan pergantian pelatih, ini jawaban manajemen Arema FC

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022