Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengajak warga setempat untuk berbelanja produk lokal agar para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tumbuh dan menghidupkan ekonomi daerah.
"Salah satu kunci bebas dari krisis itu harus ada perputaran ekonomi di suatu wilayah secara terus-menerus," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, Ahad.
Oleh karena itu, warga Trenggalek harus bersinergi yang tidak hanya sebatas slogan, namu memiliki kesadaran serta kemauan bersama untuk menghindari krisis ekonomi setelah didera pandemi yang menurunkan daya beli dan daya saing.
"Jadi, kalau mau Trenggalek ini bebas dari krisis maka harus belanja produk UMKM di sini,” kata istri Bupati Moh Nur Arifin tersebut.
Penggalakan belanja produk lokal itu, kata Novita, akan mendorong perputaran uang di Trenggalek sehingga berbagai usaha lokal bisa berkembang.
Konsep itulah yang kini tengah diterapkan pemerintah daerah setempat, salah satunya dengan mendorong produk-produk lokal supaya bisa masuk dalam e-Katalog yang bisa diakses pemerintah setempat dalam pemenuhan kebutuhan belanja daerah.
"Seperti program yang digalakkan oleh Bupati Trenggalek (Mochamad Nur Arifin) beberapa waktu lalu, 'Tresno Trenggalek, Tumbas Trenggalek'. Artinya bila kamu senang dengan Trenggalek, maka belilah produk-produk asal Trenggalek,” imbuhnya.
Selain belanja produk lokal, upaya itu juga dibarengi langkah menciptakan wirausahawan baru sehingga penyedia jasa dengan konsumen membentuk sebuah ekosistem yang berkelanjutan.
Untuk itu, pemerintah setempat gencar melakukan berbagai pelatihan-pelatihan kewirausahaan, di antaranya adalah program 5 ribu pelaku usaha perempuan baru.
"Dengan begitu ada perputaran uang di tengah-tengah masyarakat secara terus menerus," tutur Novita.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Salah satu kunci bebas dari krisis itu harus ada perputaran ekonomi di suatu wilayah secara terus-menerus," ujar Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, Ahad.
Oleh karena itu, warga Trenggalek harus bersinergi yang tidak hanya sebatas slogan, namu memiliki kesadaran serta kemauan bersama untuk menghindari krisis ekonomi setelah didera pandemi yang menurunkan daya beli dan daya saing.
"Jadi, kalau mau Trenggalek ini bebas dari krisis maka harus belanja produk UMKM di sini,” kata istri Bupati Moh Nur Arifin tersebut.
Penggalakan belanja produk lokal itu, kata Novita, akan mendorong perputaran uang di Trenggalek sehingga berbagai usaha lokal bisa berkembang.
Konsep itulah yang kini tengah diterapkan pemerintah daerah setempat, salah satunya dengan mendorong produk-produk lokal supaya bisa masuk dalam e-Katalog yang bisa diakses pemerintah setempat dalam pemenuhan kebutuhan belanja daerah.
"Seperti program yang digalakkan oleh Bupati Trenggalek (Mochamad Nur Arifin) beberapa waktu lalu, 'Tresno Trenggalek, Tumbas Trenggalek'. Artinya bila kamu senang dengan Trenggalek, maka belilah produk-produk asal Trenggalek,” imbuhnya.
Selain belanja produk lokal, upaya itu juga dibarengi langkah menciptakan wirausahawan baru sehingga penyedia jasa dengan konsumen membentuk sebuah ekosistem yang berkelanjutan.
Untuk itu, pemerintah setempat gencar melakukan berbagai pelatihan-pelatihan kewirausahaan, di antaranya adalah program 5 ribu pelaku usaha perempuan baru.
"Dengan begitu ada perputaran uang di tengah-tengah masyarakat secara terus menerus," tutur Novita.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022