Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk memastikan katalog elektronik (e-katalog) produk-produk lokal hidup dan bisa diakses oleh pemerintah.
"Beliau (Presiden) memerintahkan e-katalog lokal harus hidup," kata Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas usai menghadiri Rapat Terbatas dengan Presiden yang membahas Percepatan Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa, di Jakarta, Kamis.
E-Katalog adalah aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh LKPP, yang menyediakan berbagai macam produk/komoditas lokal daerah yang dibutuhkan oleh pemerintah. Azwar menyampaikan ketika dirinya 10 tahun menjadi bupati di daerah, sangat sulit membuat e-katalog produk lokal daerah, karena syaratnya terlalu banyak.
Sekarang LKPP telah memangkas syarat yang berat dan semua kabupaten/kota telah memiliki e-katalog.
"Hasilnya sekarang produknya sudah banyak yang masuk," jelasnya.
Dia menyampaikan LKPP juga telah memotong mata rantai yang panjang terkait proses tayang produk di e-katalog, dari sebelumnya delapan proses menjadi hanya dua proses saja.
"Maka kalau dulu ada hanya ada 52.000 produk dalam satu tahun, sekarang sudah 600.000 produk dalam satu tahun untuk e-katalog," ujarnya.
Baca juga: Presiden dorong UMKM masuk "e-catalogue"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Beliau (Presiden) memerintahkan e-katalog lokal harus hidup," kata Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Abdullah Azwar Anas usai menghadiri Rapat Terbatas dengan Presiden yang membahas Percepatan Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa, di Jakarta, Kamis.
E-Katalog adalah aplikasi belanja online yang dikembangkan oleh LKPP, yang menyediakan berbagai macam produk/komoditas lokal daerah yang dibutuhkan oleh pemerintah. Azwar menyampaikan ketika dirinya 10 tahun menjadi bupati di daerah, sangat sulit membuat e-katalog produk lokal daerah, karena syaratnya terlalu banyak.
Sekarang LKPP telah memangkas syarat yang berat dan semua kabupaten/kota telah memiliki e-katalog.
"Hasilnya sekarang produknya sudah banyak yang masuk," jelasnya.
Dia menyampaikan LKPP juga telah memotong mata rantai yang panjang terkait proses tayang produk di e-katalog, dari sebelumnya delapan proses menjadi hanya dua proses saja.
"Maka kalau dulu ada hanya ada 52.000 produk dalam satu tahun, sekarang sudah 600.000 produk dalam satu tahun untuk e-katalog," ujarnya.
Baca juga: Presiden dorong UMKM masuk "e-catalogue"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022