Sabrang Mowo Damar Panuluh atau Noe Letto menyebut mahasiswa baru punya posisi penting karena berada di sebuah persimpangan peradaban.
"Ini ada kasihannya juga, maksudnya mereka tidak memilih menjadi itu, tapi persimpangan sejarah mereka harus sadar bahwa mereka punya tanggung jawab yang lebih besar daripada generasi sebelumnya," kata Sabrang saat jadi narasumber talkshow bertema "Membangun Generasi Cerdas Melalui Sosial Media" di kampus Universitas Negeri Surabaya, Senin
Menurut dia, mahasiswa baru Unesa dituntut menjadi pionir bangsa Indonesia karena mereka adalah generasi pertama yang nattive digital.
"Mereka generasi yang bisa men-set up kultur di ruang yang baru itu seperti apa," tambah anak budayawan Emha Ainun Nadjib itu.
Di sisi lain, saat disinggung soal fenomena "mahasiswa strawberry", Sabrang menyebut jika putus asa merupakan hal yang wajar atau diperbolehkan. Namun dengan catatan, dia harus bisa kembali bangkit.
"Setiap orang ada capeknya kok, kalau capek itu istirahat, bukan putus asa. Jadi, menurut saya, kita tidak mudah mendefinisikan keadaan sekarang," ujarnya.
Ia melanjutkan, saat ini merupakan dimana informasi sangat overload. Bahkan, overthinking dan mental health menjadi problem yang nyata.
"Mari kita bersama-sama menjalani ini dengan saling menjaga, karena support system terhebat adalah lingkungan," ajaknya.
"Jadi menurut saya Unesa sudah menyediakan lingkungan yang support system untuk apapun yang dihadapi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022