Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku terenyuh melihat kerumunan warga yang mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan khidmat dari luar Gedung Negara Grahadi Surabaya, 17 Agustus lalu.
"Saya dikirimi foto-fotonya dan ternyata banyak warga yang mengikuti upacara penaikan maupun penurunan bendera merah putih dari luar pagar Gedung Negara Grahadi Surabaya," katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu petang.
Pada 17 Agustus lalu, Gubernur Khofifah memang mengundang masyarakat umum untuk mengikuti upacara penaikan maupun penurunan bendera merah putih pada pagi dan sore hari, dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Namun, karena tempatnya terbatas, masyarakat yang berminat mengikuti upacara kenaikan maupun penurunan bendera merah putih memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI di halaman Gedung Negara Grahadi diwajibkan membawa undangan yang bisa diakses secara daring melalui laman yang sebelumnya telah disosialisasikan.
"Waktu itu memang saya mendapat banyak keluhan dari warga yang tidak mendapatkan undangan karena akses untuk mendapatkan undangan secara daring dibuka mulai pukul 00.00 dan pada 12.00 WIB sudah habis karena kuota telah terpenuhi," ujarnya.
Gubernur Khofifah baru mengetahui dari kiriman foto-foto yang menggambarkan antusiasme masyarakat yang ternyata meski tidak mendapatkan undangan tetap turut mengikuti upacara kenaikan maupun penurunan bendera peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus lalu dari luar Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Foto-foto masyarakat yang dengan khidmat mengikuti upacara dari luar Gedung Negara Grahadi itu diunggah di akun media sosial Instagram pribadinya pada 18 Agustus lalu. Lantas melingkari sejumlah anak-anak dan juga dua orang penjual pentol yang pada foto-foto itu terlihat sedang hormat pada saat upacara penaikan dan penurunan bendera merah putih untuk diundang ke Gedung Negara Grahadi Surabaya sebagai bentuk apresiasi.
Tadi sore, anak-anak dan penjual pentol yang diundang Gubernur Khofifah datang bersama keluarganya di Gedung Negara Grahadi. Mereka mendapat bingkisan dan sejumlah uang rupiah tahun emisi terbaru yang diserahkan langsung oleh Mantan Menteri Sosial itu.
"Maaf, saya tidak bisa mengundang semuanya yang mengikuti upacara 17 Agustus dari luar pagar Gedung Grahadi. Saya undang anak-anak dan dua penjual pentol sebagai perwakilan bahwa mereka telah menunjukkan rasa cintanya pada Indonesia," ucapnya.
Muafi, penjual pentol asal Madura, salah satu warga yang diundang Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya mengungkapkan kegembiraannya.
"Alhamdulillah, tidak nyangka tiba-tiba dapat undangan dari Gubernur untuk datang ke Grahadi. Saya dikasih tahu teman yang punya Instagram. Saya sendiri tidak punya instagram. Waktu tanggal 17 Agustus itu, saya mengikuti upacara sambil jualan pentol," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Saya dikirimi foto-fotonya dan ternyata banyak warga yang mengikuti upacara penaikan maupun penurunan bendera merah putih dari luar pagar Gedung Negara Grahadi Surabaya," katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu petang.
Pada 17 Agustus lalu, Gubernur Khofifah memang mengundang masyarakat umum untuk mengikuti upacara penaikan maupun penurunan bendera merah putih pada pagi dan sore hari, dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Namun, karena tempatnya terbatas, masyarakat yang berminat mengikuti upacara kenaikan maupun penurunan bendera merah putih memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan RI di halaman Gedung Negara Grahadi diwajibkan membawa undangan yang bisa diakses secara daring melalui laman yang sebelumnya telah disosialisasikan.
"Waktu itu memang saya mendapat banyak keluhan dari warga yang tidak mendapatkan undangan karena akses untuk mendapatkan undangan secara daring dibuka mulai pukul 00.00 dan pada 12.00 WIB sudah habis karena kuota telah terpenuhi," ujarnya.
Gubernur Khofifah baru mengetahui dari kiriman foto-foto yang menggambarkan antusiasme masyarakat yang ternyata meski tidak mendapatkan undangan tetap turut mengikuti upacara kenaikan maupun penurunan bendera peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus lalu dari luar Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Foto-foto masyarakat yang dengan khidmat mengikuti upacara dari luar Gedung Negara Grahadi itu diunggah di akun media sosial Instagram pribadinya pada 18 Agustus lalu. Lantas melingkari sejumlah anak-anak dan juga dua orang penjual pentol yang pada foto-foto itu terlihat sedang hormat pada saat upacara penaikan dan penurunan bendera merah putih untuk diundang ke Gedung Negara Grahadi Surabaya sebagai bentuk apresiasi.
Tadi sore, anak-anak dan penjual pentol yang diundang Gubernur Khofifah datang bersama keluarganya di Gedung Negara Grahadi. Mereka mendapat bingkisan dan sejumlah uang rupiah tahun emisi terbaru yang diserahkan langsung oleh Mantan Menteri Sosial itu.
"Maaf, saya tidak bisa mengundang semuanya yang mengikuti upacara 17 Agustus dari luar pagar Gedung Grahadi. Saya undang anak-anak dan dua penjual pentol sebagai perwakilan bahwa mereka telah menunjukkan rasa cintanya pada Indonesia," ucapnya.
Muafi, penjual pentol asal Madura, salah satu warga yang diundang Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya mengungkapkan kegembiraannya.
"Alhamdulillah, tidak nyangka tiba-tiba dapat undangan dari Gubernur untuk datang ke Grahadi. Saya dikasih tahu teman yang punya Instagram. Saya sendiri tidak punya instagram. Waktu tanggal 17 Agustus itu, saya mengikuti upacara sambil jualan pentol," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022