Sebanyak 246 pengemudi ojek online (ojol) atau daring perempuan di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin, mendapatkan pelatihan dari pemerintah kota setempat.
"Ketika saya bayangkan, panjenengan (anda) semua adalah ibu saya, tentu sebagai seorang anak, tidak mungkin ada keikhlasan ketika ibunya harus bekerja sampai larut malam," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan sambutan di acara pelatihan ojol perempuan di Balai Kota Surabaya.
Menurut dia, para perempuan pengemudi ojol tersebut sengaja dihadirkan untuk dilatih dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan tujuan agar mendapatkan penghasilan tambahan.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu mengaku tidak rela, melihat seorang perempuan sebagai pengemudi ojol dan bekerja hingga larut malam. Menurut Eri, hal itu membuatnya tersentuh ingin membantu memberikan pekerjaan yang lebih layak.
Berawal dari itu, Eri langsung meminta Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Anna Fajriatin untuk melakukan pendataan pengemudi ojol perempuan di Surabaya agar mendapat pekerjaan yang lebih layak dan aman.
Setelah didata, Dinsos Surabaya berhasil mengumpulkan setidaknya ada 246 pengemudi ojol perempuan di Kota Pahlawan. Mereka kemudian dilatih dan difasilitasi dengan berbagai keahlian serta alat, mulai dari pelatihan menjahit, menyablon, membuat kue.
Begitu dengan bantuannya, Pemkot Surabaya juga memberikan fasilitas mesin jahit, peralatan untuk sablon hingga produksi pastry (kue).
Sementara itu, Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin mengatakan ada 246 pengemudi ojol perempuan yang terdata. Dari 246 itu, ada 59 yang sudah dilatih dan akan dilatih serta diberi fasilitas alat jahit, sablon dan pastry.
"Kami kolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Surabaya, sudah melatih 14 orang menjahit, kemudian 22 orang untuk menyablon dan melatih 21 orang untuk pastry," kata Anna.
Selain itu, Anna menyampaikan, pihaknya juga memberikan bantuan alat bantu dengar kepada AN, anak dari salah satu pengemudi ojol perempuan, yaitu Yuni Fitria. Selain itu, juga memberikan bantuan kursi roda kepada pengemudi ojol perempuan lainnya, Ibu Diana yang mengalami stroke.
Setelah mendapatkan bantuan, Yuni Fitria mengucapkan banyak terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi telah memberikan bantuan alat dengar untuk anaknya dan pelatihan toko kelontong serta pastry.
"Alhamdulillah, meringankan beban kami, anak saya juga sudah bisa mendengar," kata Yuni.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ketika saya bayangkan, panjenengan (anda) semua adalah ibu saya, tentu sebagai seorang anak, tidak mungkin ada keikhlasan ketika ibunya harus bekerja sampai larut malam," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan sambutan di acara pelatihan ojol perempuan di Balai Kota Surabaya.
Menurut dia, para perempuan pengemudi ojol tersebut sengaja dihadirkan untuk dilatih dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Surabaya dengan tujuan agar mendapatkan penghasilan tambahan.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu mengaku tidak rela, melihat seorang perempuan sebagai pengemudi ojol dan bekerja hingga larut malam. Menurut Eri, hal itu membuatnya tersentuh ingin membantu memberikan pekerjaan yang lebih layak.
Berawal dari itu, Eri langsung meminta Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Anna Fajriatin untuk melakukan pendataan pengemudi ojol perempuan di Surabaya agar mendapat pekerjaan yang lebih layak dan aman.
Setelah didata, Dinsos Surabaya berhasil mengumpulkan setidaknya ada 246 pengemudi ojol perempuan di Kota Pahlawan. Mereka kemudian dilatih dan difasilitasi dengan berbagai keahlian serta alat, mulai dari pelatihan menjahit, menyablon, membuat kue.
Begitu dengan bantuannya, Pemkot Surabaya juga memberikan fasilitas mesin jahit, peralatan untuk sablon hingga produksi pastry (kue).
Sementara itu, Kepala Dinsos Surabaya Anna Fajriatin mengatakan ada 246 pengemudi ojol perempuan yang terdata. Dari 246 itu, ada 59 yang sudah dilatih dan akan dilatih serta diberi fasilitas alat jahit, sablon dan pastry.
"Kami kolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Surabaya, sudah melatih 14 orang menjahit, kemudian 22 orang untuk menyablon dan melatih 21 orang untuk pastry," kata Anna.
Selain itu, Anna menyampaikan, pihaknya juga memberikan bantuan alat bantu dengar kepada AN, anak dari salah satu pengemudi ojol perempuan, yaitu Yuni Fitria. Selain itu, juga memberikan bantuan kursi roda kepada pengemudi ojol perempuan lainnya, Ibu Diana yang mengalami stroke.
Setelah mendapatkan bantuan, Yuni Fitria mengucapkan banyak terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi telah memberikan bantuan alat dengar untuk anaknya dan pelatihan toko kelontong serta pastry.
"Alhamdulillah, meringankan beban kami, anak saya juga sudah bisa mendengar," kata Yuni.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022