Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat transportasi dan pergudangan berhasil tumbuh 21,27 persen pada triwulan II-2022 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), sehingga menjadi lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha.
"Pertumbuhan transportasi dan pergudangan didorong oleh pelonggaran syarat perjalanan dan momen Hari Raya Idul Fitri," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Dengan pertumbuhan tersebut, ia menuturkan transportasi dan pergudangan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha tertinggi kedua, dengan andil 0,76 persen pada kuartal kedua tahun ini.
Pelonggaran syarat perjalanan serta momen Hari Raya Idul Fitri menjadi pendorong meningkatnya mobilitas penduduk sepanjang triwulan II-2022. Jumlah penumpang di seluruh moda transportasi meningkat selama periode tersebut, baik jika dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun sebelumnya.
Margo menambahkan, jumlah wisatawan mancanegara melalui pintu utama juga melonjak 1.250,65 persen (yoy), serta rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) meningkat 9,74 persen poin.
Selain transportasi dan pergudangan, lapangan usaha yang meningkat cukup signifikan yakni akomodasi dan makan minum yang tumbuh 9,76 persen (yoy) pada kuartal kedua 2022, pengadaan listrik dan gas 9,33 persen (yoy), jasa lainnya 9,25 persen (yoy), informasi dan komunikasi 8,05 persen (yoy), serta jasa perusahaan 7,92 persen (yoy).
Kemudian, sektor jasa kesehatan berhasil tumbuh 6,45 persen (yoy), disusul pengadaan air 4,44 persen (yoy), perdagangan 4,42 persen (yoy), industri pengolahan dan pertambangan masing-masing 4,01 persen (yoy), real estat 2,16 persen (yoy), jasa keuangan 1,5 persen (yoy), pertanian 1,37 persen (yoy), serta konstruksi 1,02 persen (yoy).
Sementara itu, kata dia, sektor administrasi pemerintahan terkontraksi 1,73 persen (yoy), yang disebabkan penurunan realisasi belanja pegawai serta belanja barang dan jasa sebesar 2,39 persen (yoy) pada triwulan II-2022.
Sektor jasa pendidikan juga tumbuh negatif 1,15 persen karena adanya penurunan belanja tunjangan pendidikan dan tenaga penyuluhan Non PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dengan demikian, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2022 menurut lapangan usaha tertinggi adalah industri pengolahan dengan andil 0,82 persen, disusul transportasi dan pergudangan 0,76 persen, perdagangan 0,58 persen, informasi dan komunikasi 0,5 persen, serta sektor lainnya 2,78 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Pertumbuhan transportasi dan pergudangan didorong oleh pelonggaran syarat perjalanan dan momen Hari Raya Idul Fitri," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Dengan pertumbuhan tersebut, ia menuturkan transportasi dan pergudangan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha tertinggi kedua, dengan andil 0,76 persen pada kuartal kedua tahun ini.
Pelonggaran syarat perjalanan serta momen Hari Raya Idul Fitri menjadi pendorong meningkatnya mobilitas penduduk sepanjang triwulan II-2022. Jumlah penumpang di seluruh moda transportasi meningkat selama periode tersebut, baik jika dibandingkan triwulan sebelumnya maupun periode yang sama tahun sebelumnya.
Margo menambahkan, jumlah wisatawan mancanegara melalui pintu utama juga melonjak 1.250,65 persen (yoy), serta rata-rata Tingkat Penghunian Kamar (TPK) meningkat 9,74 persen poin.
Selain transportasi dan pergudangan, lapangan usaha yang meningkat cukup signifikan yakni akomodasi dan makan minum yang tumbuh 9,76 persen (yoy) pada kuartal kedua 2022, pengadaan listrik dan gas 9,33 persen (yoy), jasa lainnya 9,25 persen (yoy), informasi dan komunikasi 8,05 persen (yoy), serta jasa perusahaan 7,92 persen (yoy).
Kemudian, sektor jasa kesehatan berhasil tumbuh 6,45 persen (yoy), disusul pengadaan air 4,44 persen (yoy), perdagangan 4,42 persen (yoy), industri pengolahan dan pertambangan masing-masing 4,01 persen (yoy), real estat 2,16 persen (yoy), jasa keuangan 1,5 persen (yoy), pertanian 1,37 persen (yoy), serta konstruksi 1,02 persen (yoy).
Sementara itu, kata dia, sektor administrasi pemerintahan terkontraksi 1,73 persen (yoy), yang disebabkan penurunan realisasi belanja pegawai serta belanja barang dan jasa sebesar 2,39 persen (yoy) pada triwulan II-2022.
Sektor jasa pendidikan juga tumbuh negatif 1,15 persen karena adanya penurunan belanja tunjangan pendidikan dan tenaga penyuluhan Non PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dengan demikian, sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2022 menurut lapangan usaha tertinggi adalah industri pengolahan dengan andil 0,82 persen, disusul transportasi dan pergudangan 0,76 persen, perdagangan 0,58 persen, informasi dan komunikasi 0,5 persen, serta sektor lainnya 2,78 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022