Seratusan orang petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PG Assembagoes Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu, unjuk rasa menuntut kenaikan harga tebu dari Rp64.000 menjadi Rp70.000 per kuintal.

Aksi petani tebu menyampaikan aspirasinya menuntut kenaikan harga beli PG Assembagoes mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.

Koordinator aksi, Samsul Arifin, mengatakan bahwa harga tebu PG Assembagoes saat ini masih bertahan di harga Rp64.000 per kuintal, sama dengan harga PG Panji yang belum revitalisasi.

"Semestinya PG Assembagoes yang sudah direvitalisasi, rendemen atau potensi tebu lebih bagus dibandingkan PG Panji. Tapi ternyata harganya masih berlaku sama," katanya kepada wartawan di sela aksi di Lapangan PG Assembagoes.
 
Audiensi perwakilan petani bersama Pelaksana Tugas PG Assembagoes Situbondo, Sugondo. Rabu (3/8/2022) (ANTARA/Novi H)

Selain itu, petani tebu dari Kecamatan Asembagus, Jangkar, dan Banyuputih ini juga meminta kelancaran pembayaran sistem pembelian tebu (SPT), dan tidak menunggak hingga beberapa minggu seperti yang terjadi saat ini.

"Satu lagi yang perlu menjadi perhatian pembayaran sistem pembelian tebu (SPT) karena sekarang sudah 4 minggu tebu kami belum dibayar oleh PG," ucapnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas General Manajer PG Assembagoes, Sugondo menyatakan belum bisa memaksimalkan kapasitas giling 6.000 ton per hari sesuai dengan yang direncanakan.

"Pabrik Gula Assembagoes masih dalam proses penyelesaian proyek. Jadi belum bisa maksimal, masih sampai 4.000 ton tebu per hari," ucapnya.
 
Koordintor aksi memberikan keterangan kepada wartawan usai unjuk rasa di lapangan PG Assembagoes. Rabu (3/8/2022) (ANTARA/Novi H)

Menurut Sugondo, manajemen PG Assembagoes belum bisa memenuhi aspirasi petani yang menuntut kenaikan harga tebu menjadi Rp70.000 per kuintal  dari harga tebu saat ini Rp64.0000 per kuintal.

"Kami hanya mampu menaikkan Rp1.000 per kuintal, karena terjadi penurunan rendemen dan kondisi pasar cukup berat. Kami mohon maaf jika naik hingga Rp70.000 per kilogram,  pertimbangan kami dengan melihat potensi tebu yang ada, kami hanya bisa menaikkan Rp500 hingga Rp1.000 per kuintal. Jadi, Rp65 ribu tawaran kami," ujarnya.

Sugondo berjanji sistem pembayaran tebu lancar, tidak terlambat seperti sekarang ini. Bahkan, ia mengaku sudah bersurat kepada Direktur PTPN XI agar PG Assembagoes mendapatkan perhatian khusus terkait SPT.

"Kami langsung membuat surat khusus ke direksi, agar PG Assembagoes mendapatkan perhatian khusus terkait kelancaran pembayaran tebu," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022