Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Madiun Denik Wuryani menyatakan para jamaah haji asal daerah setempat diminta untuk menjalani isolasi mandiri selama dua pekan setelah tiba kembali di Kota Madiun, Jawa Timur.
Dia mengatakan dari 90 orang haji yang tiba, 88 orang di antaranya telah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing setelah dites antigen dan hasilnya negatif. Sedangkan, dua orang lainnya masih menjalani observasi setelah hasil tes cepat antigen dinyatakan reaktif terhadap COVID-19.
"Dua orang yang reaktif sebelumnya telah menjalani observasi di Surabaya. Namun, kini sudah dalam penjemputan oleh tim kami," ujar Denik Wuryani di Madiun, Kamis.
Setelah dilakukan tes lebih lanjut, kata Denik, satu di antara dua orang yang reaktif tersebut dinyatakan positif COVID-19, sedangkan seorang lainnya dinyatakan negatif.
Saat ini, kondisi keduanya dinyatakan baik. Satu orang haji yang positif tidak menunjukkan gejala, sedangkan satu orang yang dinyatakan negatif justru dalam keadaan demam. Namun, kondisinya secara umum baik.
Setelah dilakukan penjemputan oleh tim dari Dinkes PPKB, dua orang haji tersebut langsung dibawa ke RSUD Kota Madiun untuk observasi lebih lanjut dan dilakukan tes PCR ulang.
Sedangkan bagi 88 orang haji lainnya diminta untuk menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu di rumah masing-masing dan tidak berkumpul dengan keluarga hingga dua pekan ke depan.
"Jumat besok (22/7), kami minta jamaah melakukan PCR ulang di RSUD Kota Madiun," katanya.
Selama masa isolasi, Dinkes PPKB tetap melakukan pemantauan terhadap para jamaah haji. Para jamaah juga dibekali nomor kontak petugas puskesmas terdekat yang bisa dihubungi apabila dalam masa isolasi terjadi gejala tertentu.
"Jika tidak ada gejala, maka boleh berkumpul lagi dengan keluarga setelah dua minggu tanpa dilakukan tes ulang," katanya.
Dia menambahkan upaya-upaya pemantauan dan pemberlakuan isolasi tersebut diterapkan sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19 bagi pelaku perjalanan luar negeri sesuai protokol atau aturan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Dia mengatakan dari 90 orang haji yang tiba, 88 orang di antaranya telah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing setelah dites antigen dan hasilnya negatif. Sedangkan, dua orang lainnya masih menjalani observasi setelah hasil tes cepat antigen dinyatakan reaktif terhadap COVID-19.
"Dua orang yang reaktif sebelumnya telah menjalani observasi di Surabaya. Namun, kini sudah dalam penjemputan oleh tim kami," ujar Denik Wuryani di Madiun, Kamis.
Setelah dilakukan tes lebih lanjut, kata Denik, satu di antara dua orang yang reaktif tersebut dinyatakan positif COVID-19, sedangkan seorang lainnya dinyatakan negatif.
Saat ini, kondisi keduanya dinyatakan baik. Satu orang haji yang positif tidak menunjukkan gejala, sedangkan satu orang yang dinyatakan negatif justru dalam keadaan demam. Namun, kondisinya secara umum baik.
Setelah dilakukan penjemputan oleh tim dari Dinkes PPKB, dua orang haji tersebut langsung dibawa ke RSUD Kota Madiun untuk observasi lebih lanjut dan dilakukan tes PCR ulang.
Sedangkan bagi 88 orang haji lainnya diminta untuk menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu di rumah masing-masing dan tidak berkumpul dengan keluarga hingga dua pekan ke depan.
"Jumat besok (22/7), kami minta jamaah melakukan PCR ulang di RSUD Kota Madiun," katanya.
Selama masa isolasi, Dinkes PPKB tetap melakukan pemantauan terhadap para jamaah haji. Para jamaah juga dibekali nomor kontak petugas puskesmas terdekat yang bisa dihubungi apabila dalam masa isolasi terjadi gejala tertentu.
"Jika tidak ada gejala, maka boleh berkumpul lagi dengan keluarga setelah dua minggu tanpa dilakukan tes ulang," katanya.
Dia menambahkan upaya-upaya pemantauan dan pemberlakuan isolasi tersebut diterapkan sebagai langkah pencegahan penularan COVID-19 bagi pelaku perjalanan luar negeri sesuai protokol atau aturan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022