Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk meminta arahan terkait penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2023 dan kualifikasi Piala Asia U-20 tahun 2022.
Pada pertemuan yang digelar di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin, Eri Cahyadi juga berharap dukungan untuk dapat melakukan percepatan dan sinkronisasi agar penyelenggaraan kedua kegiatan berskala internasional tersebut berjalan lancar.
"Pemkot Surabaya juga tidak mungkin bisa lepas dari Pemprov Jatim," ujar Eri usai pertemuan.
Penyelenggaraan kualifikasi Piala Asia U-20 dijadwalkan berlangsung September 2022 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, sedangkan Piala Dunia U-20 dihelat pada Mei 2023.
Baca juga: Kesiapan stadion Piala Dunia U-20 2023 akan ditinjau ulang
Dari beberapa kota yang tuan rumah Piala Dunia U-20, Surabaya menjadi salah satunya dan Stadion Gelora Bung Tomo dijadikan sebagai venue.
Menurut Eri, pelaksanaan kualifikasi Piala Asia U-20 cukup mepet karena tersisa sekitar dua bulan lagi.
Baca juga: FIFA dan PSSI cek kesiapan lokasi Piala Dunia U-20 di Surabaya
Meski saat ini dari sisi stadion sudah siap, kata dia, namun tetap diperlukan pendukung lainnya sebagai pelengkap agar sesuai standar internasional.
"Ibu Khofifah ini juga pencinta sepak bola dan tahu bagaimana standarnya turnamen internasional. Saya juga sudah minta waktu ke beliau untuk melihat langsung Stadion GBT," ucap mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut.
Baca juga: Stadion GBT Surabaya terus dibenahi jelang Piala Dunia U-20
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa semua yang menjadi ketentuan FIFA harus dijalankan.
Catatan-catatan yang dikeluarkan FIFA saat meninjau Stadion GBT Surabaya sudah dibahas bersama Menpora, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri BUMN karena ada saling keterkaitan.
Sinergi tersebut dilakukan untuk mencari solusi terbaik sehingga Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim dan Kemenpora menjadi kesatuan.
"Kita harus bersiap menjadi tuan rumah yang baik. Hal-hal yang menjadi catatan untuk pembenahan harus dilakukan," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Mengenai Piala Dunia U-20, Khofifah menyampaikan bahwa biasanya enam bulan sebelum penyelenggaraan seluruh pemain mulai berlatih sehingga stadion-stadion penunjang juga harus sudah siap.
"Paling tidak ada lima stadion penunjang di daerah sekitar Surabaya," tutur Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Pada pertemuan yang digelar di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin, Eri Cahyadi juga berharap dukungan untuk dapat melakukan percepatan dan sinkronisasi agar penyelenggaraan kedua kegiatan berskala internasional tersebut berjalan lancar.
"Pemkot Surabaya juga tidak mungkin bisa lepas dari Pemprov Jatim," ujar Eri usai pertemuan.
Penyelenggaraan kualifikasi Piala Asia U-20 dijadwalkan berlangsung September 2022 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, sedangkan Piala Dunia U-20 dihelat pada Mei 2023.
Baca juga: Kesiapan stadion Piala Dunia U-20 2023 akan ditinjau ulang
Dari beberapa kota yang tuan rumah Piala Dunia U-20, Surabaya menjadi salah satunya dan Stadion Gelora Bung Tomo dijadikan sebagai venue.
Menurut Eri, pelaksanaan kualifikasi Piala Asia U-20 cukup mepet karena tersisa sekitar dua bulan lagi.
Baca juga: FIFA dan PSSI cek kesiapan lokasi Piala Dunia U-20 di Surabaya
Meski saat ini dari sisi stadion sudah siap, kata dia, namun tetap diperlukan pendukung lainnya sebagai pelengkap agar sesuai standar internasional.
"Ibu Khofifah ini juga pencinta sepak bola dan tahu bagaimana standarnya turnamen internasional. Saya juga sudah minta waktu ke beliau untuk melihat langsung Stadion GBT," ucap mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut.
Baca juga: Stadion GBT Surabaya terus dibenahi jelang Piala Dunia U-20
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa semua yang menjadi ketentuan FIFA harus dijalankan.
Catatan-catatan yang dikeluarkan FIFA saat meninjau Stadion GBT Surabaya sudah dibahas bersama Menpora, Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri BUMN karena ada saling keterkaitan.
Sinergi tersebut dilakukan untuk mencari solusi terbaik sehingga Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim dan Kemenpora menjadi kesatuan.
"Kita harus bersiap menjadi tuan rumah yang baik. Hal-hal yang menjadi catatan untuk pembenahan harus dilakukan," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Mengenai Piala Dunia U-20, Khofifah menyampaikan bahwa biasanya enam bulan sebelum penyelenggaraan seluruh pemain mulai berlatih sehingga stadion-stadion penunjang juga harus sudah siap.
"Paling tidak ada lima stadion penunjang di daerah sekitar Surabaya," tutur Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022