Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) untuk mempercepat pengerjaan bus bertenaga listrik yang akan digunakan dalam kegiatan G20 di Bali agar dapat selesai tepat waktu.
"Hari ini saya ke Madiun, ke INKA, untuk memastikan bahwa progres dari pembangunan bus untuk di Bali itu tepat waktu. Saya minta ke Dirut INKA secara khusus untuk mempercepat proses pembangunan dari bus-bus ini," ujar Menhub Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke PT INKA di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu.
Menurut dia, meski dipercepat, namun tentunya dalam pembuatannya tetap harus memperhatikan aspek keamanan dari alat transportasi ramah lingkungan tersebut.
"Hal itu karena selain digunakan untuk delegasi G20, bus itu juga melaju di jalan raya yang memiliki risiko kecelakaan," katanya.
Saat ini PT INKA sedang menggarap sebanyak 53 unit bus listrik. Dari jumlah itu, hanya 30 unit yang digunakan untuk kegiatan internasional G20. Sedangkan sisanya digunakan untuk kerja sama dengan Perum Damri.
Dalam pengerjaan bus listrik tersebut, INKA menggandeng puluhan perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga memberikan kesempatan PT INKA untuk melakukan riset dan memberikan pengalaman kerja nyata bagi dosen dan mahasiswa tentang teknologi kendaraan listrik yang sangat dibutuhkan di masa depan sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim akibat pemanasan global.
Bus listrik buatan INKA memiliki kemampuan melaju dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam dan membutuhkan waktu daya pengisian selama 2,5 jam untuk jarak tempuh hingga 100 kilometer.
Bus listrik buatan PT INKA yang dijuluki E-Inobus sebelumnya sudah dilakukan uji operasi di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dalam rangka pameran Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dan peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Magelang pada 4 Juni 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Hari ini saya ke Madiun, ke INKA, untuk memastikan bahwa progres dari pembangunan bus untuk di Bali itu tepat waktu. Saya minta ke Dirut INKA secara khusus untuk mempercepat proses pembangunan dari bus-bus ini," ujar Menhub Budi Karya Sumadi saat berkunjung ke PT INKA di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu.
Menurut dia, meski dipercepat, namun tentunya dalam pembuatannya tetap harus memperhatikan aspek keamanan dari alat transportasi ramah lingkungan tersebut.
"Hal itu karena selain digunakan untuk delegasi G20, bus itu juga melaju di jalan raya yang memiliki risiko kecelakaan," katanya.
Saat ini PT INKA sedang menggarap sebanyak 53 unit bus listrik. Dari jumlah itu, hanya 30 unit yang digunakan untuk kegiatan internasional G20. Sedangkan sisanya digunakan untuk kerja sama dengan Perum Damri.
Dalam pengerjaan bus listrik tersebut, INKA menggandeng puluhan perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga memberikan kesempatan PT INKA untuk melakukan riset dan memberikan pengalaman kerja nyata bagi dosen dan mahasiswa tentang teknologi kendaraan listrik yang sangat dibutuhkan di masa depan sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim akibat pemanasan global.
Bus listrik buatan INKA memiliki kemampuan melaju dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam dan membutuhkan waktu daya pengisian selama 2,5 jam untuk jarak tempuh hingga 100 kilometer.
Bus listrik buatan PT INKA yang dijuluki E-Inobus sebelumnya sudah dilakukan uji operasi di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dalam rangka pameran Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) dan peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Magelang pada 4 Juni 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022