Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan hingga kini sudah lebih dari 50 persen ternak di daerah ini yang sebelumnya terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) kini sembuh.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Kediri Moh Ridwan, Sabtu mengemukakan, total terdapat 260 kasus ternak yang dinyatakan terkena PMK. Dari jumlah itu, 185 kasus dinyatakan sembuh dan 75 kasus masih aktif.
"Perkembangan sampai hari ini yang sudah sembuh dan sudah tidak ditemukan kasus baru lagi di Kelurahan Bandar Lor, Ketami, Betet dan Rejomulyo. Jadi yang sakit tetap kami pantau ke lapangan. Biasanya kita pantau lima sampai sepuluh hari dan alhamdulillah semua yang kami tangani sembuh," katanya di Kediri.
Ia mengakui, saat ini kasusnya masih fluktuatif, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan secara intensif terlebih lagi apabila ada sapi yang diindikasi terjangkit PMK sehingga angka kematian hewan ternak akibat PMK di Kota Kediri zero.
Dirinya juga bersyukur karena peternak saat ini sudah banyak pengalaman dalam penanganan kasus tersebut, sehingga mereka sudah tahu upaya apa yang dilakukan jika hewan ternaknya ada yang sakit.
"Untuk peternak sekarang sudah banyak pengalaman menangani PMK. Untuk hewan yang sakit memang makannya harus diatur dan disuapi. Teman-teman peternak sekarang juga mengandalkan jamu kunir, temulawak, dicampur daun pepaya, bahkan ada yang dicampur madu. Untuk perawatan kaki, ada yang menggunakan kapur mati yang dioles di kaki dan secara medis itu tidak apa-apa," ujar dia.
Terkait vaksinasi PMK, Ridwan mengungkapkan, Pemkot Kediri telah menyelesaikan vaksinasi tahap pertama, yakni sebanyak 500 dosis vaksin telah disuntikkan ke hewan ternak.
"Dari target vaksinasi PMK yang harus terselesaikan pada tanggal 7 Juli 2022, kami sudah menyelesaikannya sebelum itu dan untuk vaksin tahap selanjutnya masih menunggu jatah vaksin. Dari sekian sapi yang divaksin alhamdulillah hasilnya bagus," ujar dia.
Vaksinasi pada hewan ternak, kata Ridwan sangat efektif dalam upaya pencegahan PMK. Hal itu terbukti bahwa ternak yang sudah divaksin tetap sehat walaupun di sekitarnya ada yang terjangkit PMK.
"Pengaruh vaksin cukup bagus, kekebalan antibodi pada hewan ternak akan terbentuk dua minggu setelah vaksin. Jadi kalau ada serangan virus PMK dari tetangga belum ada dua minggu setelah vaksin kemungkinan masih bisa terserang, tapi kalau sudah dosis selanjutnya insha Allah sudah aman," kata Ridwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Kediri Moh Ridwan, Sabtu mengemukakan, total terdapat 260 kasus ternak yang dinyatakan terkena PMK. Dari jumlah itu, 185 kasus dinyatakan sembuh dan 75 kasus masih aktif.
"Perkembangan sampai hari ini yang sudah sembuh dan sudah tidak ditemukan kasus baru lagi di Kelurahan Bandar Lor, Ketami, Betet dan Rejomulyo. Jadi yang sakit tetap kami pantau ke lapangan. Biasanya kita pantau lima sampai sepuluh hari dan alhamdulillah semua yang kami tangani sembuh," katanya di Kediri.
Ia mengakui, saat ini kasusnya masih fluktuatif, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan secara intensif terlebih lagi apabila ada sapi yang diindikasi terjangkit PMK sehingga angka kematian hewan ternak akibat PMK di Kota Kediri zero.
Dirinya juga bersyukur karena peternak saat ini sudah banyak pengalaman dalam penanganan kasus tersebut, sehingga mereka sudah tahu upaya apa yang dilakukan jika hewan ternaknya ada yang sakit.
"Untuk peternak sekarang sudah banyak pengalaman menangani PMK. Untuk hewan yang sakit memang makannya harus diatur dan disuapi. Teman-teman peternak sekarang juga mengandalkan jamu kunir, temulawak, dicampur daun pepaya, bahkan ada yang dicampur madu. Untuk perawatan kaki, ada yang menggunakan kapur mati yang dioles di kaki dan secara medis itu tidak apa-apa," ujar dia.
Terkait vaksinasi PMK, Ridwan mengungkapkan, Pemkot Kediri telah menyelesaikan vaksinasi tahap pertama, yakni sebanyak 500 dosis vaksin telah disuntikkan ke hewan ternak.
"Dari target vaksinasi PMK yang harus terselesaikan pada tanggal 7 Juli 2022, kami sudah menyelesaikannya sebelum itu dan untuk vaksin tahap selanjutnya masih menunggu jatah vaksin. Dari sekian sapi yang divaksin alhamdulillah hasilnya bagus," ujar dia.
Vaksinasi pada hewan ternak, kata Ridwan sangat efektif dalam upaya pencegahan PMK. Hal itu terbukti bahwa ternak yang sudah divaksin tetap sehat walaupun di sekitarnya ada yang terjangkit PMK.
"Pengaruh vaksin cukup bagus, kekebalan antibodi pada hewan ternak akan terbentuk dua minggu setelah vaksin. Jadi kalau ada serangan virus PMK dari tetangga belum ada dua minggu setelah vaksin kemungkinan masih bisa terserang, tapi kalau sudah dosis selanjutnya insha Allah sudah aman," kata Ridwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022