PT Perusahaan Listrik Negara menambah pasokan daya listrik ke Pulau Madura dengan menyiapkan backbone saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 kV Kedinding – Tx Bangkalan di Jembatan Suramadu.
"Ini seiring pertumbuhan kebutuhan listrik yang terus meningkat di Pulau Madura," ujar General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran kepada wartawan saat meninjau pemasangan kabel SKTT di sisi Bangkalan, Madura, Kamis petang.
Ia menjelaskan saat ini wilayah Madura disokong oleh 2 sirkit, yaitu SUTT 150 kV Ujung/Kenjeran - SKTT 150 kV Suramadu 1 dan 2 SKTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur.
Lasiran memastikan selama pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, keandalan pasokan listrik ke pelanggan tetap lancar dan aman.
"Kami siapkan 2 sirkit tambah kapasitas. Sekarang masih sekitar 300 megawatt (MW) akan menjadi dua kali lipat pada 2023 menjadi 600 MW sehingga kebutuhan listrik di Madura dipastikan akan terpenuhi apabila ada industri-industri masuk," ucapnya.
"Pertumbuhan pelanggan di Madura 6,4 persen dari tahun lalu, sementara untuk beban puncak sekarang di sana sebesar 317,1 MW atau meningkat 18,94 persen dari tahun 2019 sebelum pandemi," tambah dia.
Pembangunan yang melalui ruas jalur roda dua Jembatan Suramadu menunjukkan komitmen PLN dalam menghadirkan keandalan listrik dan mendukung pertumbuhan pembangunan ekonomi di Pulau Garam.
Di tempat sama, General Manager PLN UIP JBTB Muhammad Ramadansyah, menyampaikan proses pengerjaan pemasangan kabel membutuhkan waktu 356 hari dan dibagi menjadi dua tahapan.
Tahap pertama pengalihan dari sisi Surabaya menuju Madura yang masa pengerjaan pada 19 Juli 2022 hingga 31 Januari 2023, sedangkan tahap kedua dari Madura ke Surabaya pada Februari hingga Juli 2023.
"Pelaksanaan pekerjaan telah mendapatkan izin dari Kementerian PUPR, yang dalam hal ini Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali dan Satuan Kerja Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu," katanya.
Dengan dibangunnya sirkit 3 dan 4 ini maka menjadi upaya mitigasi untuk menjaga pasokan dan meningkatkan keandalan kelistrikan.
"Infrastruktur yang sedang dalam proses pembangunan ini nantinya akan memiliki panjang lintasan 16 kilometer dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023," tutur dia.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menilai langkah penambahan pasokan listrik di Pulau Madura sangat tepat mengingat pertumbuhan ekonominya yang semakin positif.
"Dengan pembangunan tersebut, pasokan listrik meningkat sehingga pesantren-pesantren, UMKM, hingga kehidupan perekonomian masyarakat Madura akan semakin terjamin," kata Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ini seiring pertumbuhan kebutuhan listrik yang terus meningkat di Pulau Madura," ujar General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran kepada wartawan saat meninjau pemasangan kabel SKTT di sisi Bangkalan, Madura, Kamis petang.
Ia menjelaskan saat ini wilayah Madura disokong oleh 2 sirkit, yaitu SUTT 150 kV Ujung/Kenjeran - SKTT 150 kV Suramadu 1 dan 2 SKTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur.
Lasiran memastikan selama pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan ini, keandalan pasokan listrik ke pelanggan tetap lancar dan aman.
"Kami siapkan 2 sirkit tambah kapasitas. Sekarang masih sekitar 300 megawatt (MW) akan menjadi dua kali lipat pada 2023 menjadi 600 MW sehingga kebutuhan listrik di Madura dipastikan akan terpenuhi apabila ada industri-industri masuk," ucapnya.
"Pertumbuhan pelanggan di Madura 6,4 persen dari tahun lalu, sementara untuk beban puncak sekarang di sana sebesar 317,1 MW atau meningkat 18,94 persen dari tahun 2019 sebelum pandemi," tambah dia.
Pembangunan yang melalui ruas jalur roda dua Jembatan Suramadu menunjukkan komitmen PLN dalam menghadirkan keandalan listrik dan mendukung pertumbuhan pembangunan ekonomi di Pulau Garam.
Di tempat sama, General Manager PLN UIP JBTB Muhammad Ramadansyah, menyampaikan proses pengerjaan pemasangan kabel membutuhkan waktu 356 hari dan dibagi menjadi dua tahapan.
Tahap pertama pengalihan dari sisi Surabaya menuju Madura yang masa pengerjaan pada 19 Juli 2022 hingga 31 Januari 2023, sedangkan tahap kedua dari Madura ke Surabaya pada Februari hingga Juli 2023.
"Pelaksanaan pekerjaan telah mendapatkan izin dari Kementerian PUPR, yang dalam hal ini Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali dan Satuan Kerja Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu," katanya.
Dengan dibangunnya sirkit 3 dan 4 ini maka menjadi upaya mitigasi untuk menjaga pasokan dan meningkatkan keandalan kelistrikan.
"Infrastruktur yang sedang dalam proses pembangunan ini nantinya akan memiliki panjang lintasan 16 kilometer dan direncanakan akan beroperasi pada tahun 2023," tutur dia.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menilai langkah penambahan pasokan listrik di Pulau Madura sangat tepat mengingat pertumbuhan ekonominya yang semakin positif.
"Dengan pembangunan tersebut, pasokan listrik meningkat sehingga pesantren-pesantren, UMKM, hingga kehidupan perekonomian masyarakat Madura akan semakin terjamin," kata Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022