Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana mengatakan, jamaah haji akan diskrining kesehatan saat kedatangan di bandara debarkasi untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Bagi jamaah yang tiba di tanah air, akan dilakukan skrining kesehatan saat kedatangan di bandara internasional debarkasi," kata Budi di Mekkah, Selasa.

Skrining yang dimaksudkan adalah pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jamaah di asrama haji debarkasi.

Apabila ada jamaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tes antigen. Jika hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Jika hasilnya positif, akan dirujuk ke fasilitas isolasi terpusat untuk kasus tanpa gejala atau bergejala ringan. Sementara yang bergejala sedang atau berat akan dirujuk ke RS Rujukan COVID-19," katanya.

Sedangkan jamaah haji yang dinyatakan sehat saat kedatangan dan observasi di asrama haji debarkasi, bisa kembali ke rumah dengan tetap menjalani karantina mandiri dan memantau kondisi kesehatannya selama 21 hari ke depan.

Setiap jamaah akan dibagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji/K3JH, dan dilakukan pengawasan oleh dinkes setempat.

Pewarta: Desi Purnamawati

Editor : Abdul Hakim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022