Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyerahkan sapi kurban milik Presiden RI Joko Widodo ke pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

"Semoga bermanfaat untuk semua," ujarnya saat menyerahkan sapi kurban usai mengikuti Shalat Idul Adha 1443 Hijriah di halaman masjid, Ahad.

Selain sapi milik Jokowi, Emil Dardak juga menyerahkan sapi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Pada momen Idul Adha tahun ini, Khofifah tidak bisa menyerahkan langsung karena sedang menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Emil Dardak mengikuti shalat id didampingi istrinya yang juga Ketua TP PKK Jatim Arumi Bacshin, beserta seorang putrinya.

Sapi kurban milik Presiden Jokowi berjenis simmental, berat badan 1,2 ton, berusia 2,5 tahun, tinggi pundak 151 centimeter, panjang badan 187 centimeter, lingkar dada 256 centimeter dan dibeli dari peternak Dandy Narindra asal Desa Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Kemudian, sapi kurban Gubernur Khofifah berjenis simmental warna merah yang usianya lima tahun dengan berat 1,05 ton, tinggi gumba 160 centimeter, panjang badan 195 centimeter dengan lingkar dada 231 centimeter.

Sedangkan, sapi kurban dari Emil Dardak juga berjenis sama, yaitu simmental, warna merah, berusia 2,5 tahun, berat badan 950 kilogram, tinggi gumba 147 centimeter, panjang badan 180 centimeter, dan lingkar dada 217 centimeter.

Sapi kurban milik Khofifah dan Emil dibeli dari peternak yang sama, yaitu H Budiono asal Desa Kanten, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.

Humas Masjid Nasional Al Akbar Helmy M. Noor menyampaikan, sapi kurban dari Presiden, Kapolri maupun Gubernur akan dipotong pada Senin, 11 Juli 2022, yang dimulai pukul 06.00 WIB.

Total di tahun ini, jumlah hewan kurban yang diamanahkan untuk dilakukan penyembelihan di Masjid Al Akbar sebanyak 26 ekor sapi dan 57 ekor kambing.

"Pemotongannya melibatkan juru sembelih dari 'Juleha' atau juru sembelih halal Pemprov Jatim dan pekerja rumah potong hewan," katanya.

Tahapan penyembelihan terdiri dari transit hewan kurban, pemotongan, pencacahan, pengemasan dan distribusi.

Mengenai distribusi daging, panitia berdasarkan data pengajuan dari kelurahan sekitar masjid dan pengajuan lembaga sosial yang sudah diverifikasi.

"Panitia tidak membagikan daging kurban di masjid, melainkan langsung dikirim ke penerima," tutur Helmy.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022