PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mendukung kemajuan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui peluncuran aplikasi mySooltan, yang memberikan peluang mendapatkan tambahan income, efisiensi operasional dan perluasan jangkauan pasar.

Pgs Exevutive Vice President Telkom Regional V Jatim Bali Nusra, Rachmad Dwi Hartanto, di Surabaya, Kamis, mengatakan, Telkom berkomitmen membantu UMKM naik kelas lewat akses digital dan pendampingan melalui Tim Community Development Centre (CDC). 

Tim tersebut berfungsi sebagai lembaga konsultasi hingga bantuan permodalan bagi para pelaku UMKM binaan. Mulai pelaku usaha produk makanan minuman, kriya, fesyen dan lainnya.

Sedangkan mySooltan, kata dia, merupakan Aplikasi digital untuk UMKM Indonesia yang memiliki fitur utama QRIS, PPOB, Pencatatan Produk Toko & transaksi dan Toko Online.

"Aplikasi sooltan ini sudah bisa di download melalui playstore. Pengguna Aplikasi mySooltan besutan Telkom Divisi Business Service ini cukup besar.  Dan saat ini, total 200 UMKM binaan Telkom Regional 5 dan 6.000 pengunduh telah memanfaatkan aplikasi tersebut sebagai sarana transaksi jual beli," kata Hartanto.

Dalam platform tersebut, tersedia beragam pilihan menu. Mulai dari sooltan Pay, sooltanNet, sooltanKasir, PaDi UMKM, sooltanEvent hingga fitur Pinjaman Modal. Sehingga, para pedagang ini tidak perlu lagi membeli sistem Point of Sales (PoS). 

"Platform mySooltan kita luncurkan untuk mendukung UMKM," terang Hartanto saat perayaan HUT ke-57 Telkom di Gedung Telkom Landmark Tower Surabaya.

Hartanto merinci, total pengunduh aplikasi mySooltan di Jatim dan Bali sendiri telah mencapai 6 ribu pengguna. Sedangkan nasional mencapai puluhan ribu. 

"Khusus untuk di Jatim, Bali, Nusra, kami sudah melakukan semacam sosialisasi UMKM melalui rumah BUMN. Tahap awal kemarin kita lakukan khusus Jatim bekerja sama dengan Rumah BUMN di Jatim dan nanti akan kita lanjutkan ke Bali dan Nusa Tenggara," jelas dia. 

Tanto juga menargetkan tambahan pengguna pada tahun ini. Sedangkan sirkulasi transaksi hingga semester kedua 2022 masih terus dikebut secara maksimal. 

"Karena ini by usage ya, mungkin nilainya belum terlalu besar. Tapi yang kita target di Indonesia itu ada hampir 6 juta UMKM mungkin nanti kita kalikan aja," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022