Anthony Sinisuka Ginting menceritakan bahwa pertahanan Viktor Axelsen yang alot dalam pertemuan di babak empat besar, menjadi pangkal kegagalannya melaju ke partai puncak Indonesia Masters di Istora Senayan Jakarta, Sabtu.
Pertahanan rapat menjadi andalan mayoritas pemain Eropa, berbekal jangkauan tangan dan kaki yang lebih jauh berkat postur tubuh yang lebih tinggi.
"Dari awal sudah langsung ketat, pertahanan Axelsen sulit ditembus. Saya berusaha menyerang lebih dulu tapi ternyata malah membuat dia semakin nyaman, dia punya jangkauan yang lebih tinggi," kata Anthony soal pertandingannya kepada Antara.
Mengetahui strategi awalnya tak membuahkan hasil baik, unggulan keempat lantas mengubah ritmenya agar lebih lambat dan berusaha menarik Axelsen dalam pola permainannya.
Namun inisiatif ini juga tak menghasilkan harapan yang diinginkan, Axelsen secara dinamis juga mengubah pola permainannya dengan menjadi lebih agresif.
Tekanan atlet peringkat satu asal Denmark itu membuat Anthony Ginting kesulitan mencuri poin pada gim pertama.
Baca juga: Indonesia Masters 2022: Apriyani/Fadia tak menyangka capai final
"Jangkauan, serangan, dan akurasinya sangat bagus ya. Saya harus lebih sabar meski sulit, ditambah banyak bola yang out serta kondisi angin yang kurang menguntungkan," Ginting menceritakan.
Pada gim kedua, Anthony sempat memimpin 14-13 setelah bermain lebih sabar dan solid dalam menata serangan ke Axelsen. Namun tak lama peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu bisa kembali merebut keunggulan dan terus tancap gas hingga meninggalkan Ginting dengan skor akhir 15-21.
"Saya cukup bersyukur dengan pertandingan hari ini. Meski terhenti tapi saya bisa kembali menumbuhkan kepercayaan diri, memang ini jadi PR saya karena belakangan performa menurun. Senang minggu ini bisa lebih nyaman di lapangan, itu yang menurut saya paling penting," ujarnya.
Pada perhelatan BWF Super 1000 Indonesia Open pekan depan, atlet peraih perunggu Olimpiade Tokyo ini berharap bisa bermain lebih konsisten dan tak ketinggalan berbekal kepercayaan diri yang lebih baik dari pekan ini.
Sebelumnya, Tunggal putra peringkat enam dunia itu telah menelan empat kekalahan beruntun atas Axelsen, termasuk pada babak perempat final All England 2022 saat Anthony takluk dua gim langsung. Hasil itu kian memperpanjang rekor kemenangan Axelsen menjadi 6-4.
"Yang paling penting keyakinan diri sendiri, saya tidak peduli dengan cibiran orang-orang. Minggu depan harus lebih dijaga fisik dan mentalnya, kalau untuk strategi dan evaluasi akan dibahas dengan pelatih," pungkasnya.(*)
Baca juga: Indonesia Masters 2022: Ginting berjuang lewati hadangan Axelsen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Pertahanan rapat menjadi andalan mayoritas pemain Eropa, berbekal jangkauan tangan dan kaki yang lebih jauh berkat postur tubuh yang lebih tinggi.
"Dari awal sudah langsung ketat, pertahanan Axelsen sulit ditembus. Saya berusaha menyerang lebih dulu tapi ternyata malah membuat dia semakin nyaman, dia punya jangkauan yang lebih tinggi," kata Anthony soal pertandingannya kepada Antara.
Mengetahui strategi awalnya tak membuahkan hasil baik, unggulan keempat lantas mengubah ritmenya agar lebih lambat dan berusaha menarik Axelsen dalam pola permainannya.
Namun inisiatif ini juga tak menghasilkan harapan yang diinginkan, Axelsen secara dinamis juga mengubah pola permainannya dengan menjadi lebih agresif.
Tekanan atlet peringkat satu asal Denmark itu membuat Anthony Ginting kesulitan mencuri poin pada gim pertama.
Baca juga: Indonesia Masters 2022: Apriyani/Fadia tak menyangka capai final
"Jangkauan, serangan, dan akurasinya sangat bagus ya. Saya harus lebih sabar meski sulit, ditambah banyak bola yang out serta kondisi angin yang kurang menguntungkan," Ginting menceritakan.
Pada gim kedua, Anthony sempat memimpin 14-13 setelah bermain lebih sabar dan solid dalam menata serangan ke Axelsen. Namun tak lama peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu bisa kembali merebut keunggulan dan terus tancap gas hingga meninggalkan Ginting dengan skor akhir 15-21.
"Saya cukup bersyukur dengan pertandingan hari ini. Meski terhenti tapi saya bisa kembali menumbuhkan kepercayaan diri, memang ini jadi PR saya karena belakangan performa menurun. Senang minggu ini bisa lebih nyaman di lapangan, itu yang menurut saya paling penting," ujarnya.
Pada perhelatan BWF Super 1000 Indonesia Open pekan depan, atlet peraih perunggu Olimpiade Tokyo ini berharap bisa bermain lebih konsisten dan tak ketinggalan berbekal kepercayaan diri yang lebih baik dari pekan ini.
Sebelumnya, Tunggal putra peringkat enam dunia itu telah menelan empat kekalahan beruntun atas Axelsen, termasuk pada babak perempat final All England 2022 saat Anthony takluk dua gim langsung. Hasil itu kian memperpanjang rekor kemenangan Axelsen menjadi 6-4.
"Yang paling penting keyakinan diri sendiri, saya tidak peduli dengan cibiran orang-orang. Minggu depan harus lebih dijaga fisik dan mentalnya, kalau untuk strategi dan evaluasi akan dibahas dengan pelatih," pungkasnya.(*)
Baca juga: Indonesia Masters 2022: Ginting berjuang lewati hadangan Axelsen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022