Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya mengukuhkan Prof. Ir. Hanny Hosiana Tumbelaka, M.Sc., Ph.D., sebagai guru besar bidang Ilmu Teknik Elektro melalui Rapat Senat Terbuka yang digelar secara hybrid di kampus setempat, Jumat.
"Puji Tuhan. Seluruh keluarga besar UK Petra sangat berbahagia atas bertambahnya guru besar pertama di program studi Teknik Elektro UK Petra. Ini menjadikan jumlah professor aktif penuh waktu di UK Petra menjadi 14 orang," kata Rektor UK Petra Surabaya, Prof. Dr. Ir. Djwantoro Hardjito, M.Eng.
Dalam pengukuhannya, Prof. Hanny bicara mengenai "Peranan Elektronika Daya Dalam Menunjang Energi Berkelanjutan".
Dosen prodi Teknik Elektro UK Petra itu merinci, alat yang penting dalam elektronika daya untuk menunjang energi berkelanjutan adalah converter DC-AC (inverter).
Dosen kelahiran Surabaya yang melakukan berbagai percobaan model berbasis elektronika daya di laboratorium UK Petra ini mengatakan, bahwa ternyata inverter yang selama ini ada di pasaran bisa disederhanakan bahkan bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas daya listrik, sekaligus menyalurkan energi terbarukan ke jaringan listrik.
"Menggunakan energi matahari yang ditangkap oleh solar panel maka energi itu akan diolah lalu bisa menjadi sumber energi yang bisa digunakan untuk kebutuhan manusia sehingga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk menyalakan lampu dan lain-lain," ujar pria yang memiliki empat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) secara perorangan maupun bersama dosen lain.
Guru besar Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya pertama yang meneliti elektronika daya ini berharap, penelitiannya akan dapat mengantisipasi krisis energi yang kini marak terjadi.
"Tetapi masih perlu pengembangan kembali khususnya mengenai komponen penyimpanan energi dan mengintegrasikan teknologi informasi serta kecerdasan buatan," kata pria yang mengambil gelar Ph.D-nya di Curtin University of Technology di Australia.
Prosesi Rapat Senat berlangsung sederhana namun khidmat. Dalam sambutannya, Hanny mengungkapkan rasa syukurnya.
"Saya sangat bersyukur pada Tuhan untuk jabatan akademik tertinggi bagi seorang dosen ini. Sebab hal ini bukan akhir dari kehidupan seorang dosen, akan tetapi harus tetap berkarya untuk menjadi berkat bagi sesama manusia," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022